Puncak Labuhan Merapi Dimulai dari Rumah Mbah Maridjan  

Reporter

Senin, 9 Mei 2016 04:16 WIB

Para pekerja menyelesaikan pembangunan pendopo berbentuk joglo di rumah petilasan almarhum Mbah Maridjan, mantan juru kunci Gunung Merapi, di Kinahrejo, Sleman, Yogyakarta, (29/12). Pembangunan rumah yang dulu hancur karena erupsi Merapi 2010 ini sebagai fasilitas serba guna bagi wisatawan serta tempat menggelar prosesi labuhan Gunung Merapi yang rutin digelar setiap tahun. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Sleman - Labuhan gunung adalah tradisi dan budaya Keraton Yogyakarta. Labuhan Gunung Merapi diadakan setiap bulan Rajab sebagai tanda syukur. “Kami melaksanakan labuhan, yang merupakan adat budaya Keraton Ngayogyakarta,” kata Mas Kliwon Suraksohargo, juru kunci Gunung Merapi, selepas seserahan pernik sesaji labuhan, di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, kemarin. Selain itu, ini merupakan pengingat akan pentingnya mewaspadai erupsi yang bisa sewaktu-waktu muncul.

Bagi para pengelola wisata, peristiwa ini menjadi salah satu agenda andalan. Perayaan tersebut menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara.

“Labuhan Merapi ini agenda rutin. Bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman A.A. Ayu Laksmi Dewi.

Acara puncak akan digelar hari ini, dimulai dari petilasan rumah almarhum Mbah Maridjan menuju pos satu bukit Srimanganti. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer. Para abdi dalem keraton, warga, dan wisatawan akan naik ke gunung mengikuti arak-arakan.

Para abdi dalem keraton mempersiapkan diri sekitar pukul 05.00. Mereka berangkat dari Kinahrejo sekitar pukul 06.00. Pada malam sebelumnya, digelar wayang kulit semalam suntuk di Pendopo Kinahrejo, di depan petilasan rumah Mbah Maridjan. Asih, nama asli juru kunci itu, yang juga anak Mbah Marijan, mengatakan masyarakat harus tetap tanggap bencana. “Tidak boleh lalai sebagai warga di dekat gunung api.”

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kencana Geologi Yogyakarta I Made Agung Nandaka mengatakan aktivitas apa pun di Merapi harus memperhatikan keamanan. Ada bahaya erupsi, banjir lahar hujan, dan bahaya lain, yang sewaktu-waktu bisa muncul. Selepas erupsi 2010 yang eksplosif, dalam enam tahun terakhir ini belum ada tanda-tanda akan terjadi erupsi lagi. “Warga di sekitar gunung tetap harus waspada. Selamat adalah kunci utamanya.”

MUH SYAIFULLAH

Baca juga:

Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

19 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

35 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

36 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

45 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya