Warga Sukabumi Jadi Korban Tewas Kecelakaan di Mississipi AS

Reporter

Minggu, 8 Mei 2016 18:33 WIB

Ilustrasi. belovedcars.com

TEMPO.CO, Sukabumi - Yayan Ruyani, 38 tahun, warga Kampung Gandasoli, Desa Cirumput, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merupakan satu diantara tiga korban tewas tabrakan maut di Interstate 10, Hancock County, Mississipi, Amerika Serikat, Senin 2 Mei 2016 waktu setempat. Hingga saat ini pihak keluarga masih menunggu proses pemulangan jenazahnya.

Berdasarkan informasi, pihak keluarga sempat dimintai uang US$ 8.000 atau sekitar Rp 100 juta sebagai biaya pengiriman jenazah. Namun pihak keluarga mengaku keberatan dengan permintaan sejumlah uang tersebut. Mereka pun meminta bantuan pemerintah agar bisa membantu proses pemulangannya.

"Enggak punya uang segitu (8.000 dolar Amerika Serikat)," kata Desi Kurnia Susanti, 30 tahun, istri mendiang Yayan di rumah duka, Sukabumi, Ahad 8 Mei 2016.

Baca Juga: Satu WNI Korban Kecelakaan Mississipi Boleh Pulang


Desi sempat mengontak saudaranya, Fitri Sumantri dan Asep Apik, yang juga bekerja di Amerika Serikat. Komunikasi itu untuk mengetahui kebenaran adanya permintaan uang untuk proses pengiriman jenazah. Fitri dan Asep menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC. Desi akhirnya ditelepon salah seorang staf KBRI.

"Namanya kalau enggak salah ibu Kalista. Dia memastikan tidak ada biaya apapun untuk mengurusi pemulangan jenazah. Dia (Kalista) juga terus menyemangati saya supaya tenang. Saya salut dengan Ibu Kalista," ucap Desi.

Yayan bekerja sebagai pramusaji di sebuah restoran Jepang di Amerika Serikat. Saat kejadian pada Senin 2 Mei 2016 waktu setempat, Yayan menumpang sebuah mobil bersama empat warga negara Indonesia lainnya. Rencananya mereka akan pergi ke New Orleans untuk mengikuti kursus masakan Jepang.


Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa


Namun sebelum sampai ke tempat tujuan, mobil mereka ditabrak sebuah kontainer dari belakang. Tiga dari lima orang penumpang, termasuk Yayan, tewas dalam insiden maut itu. Sedangkan dua WNI lainnya mengalami luka serius.

"Suami saya sudah 16 bulan bekerja di Amerika Serikat. Dia bekerja di sebuah restoran Jepang. Sebelum ke Amerika, suami saya bekerja di Sukabumi sebagai pelayan restoran," ucap Desi.

Desi tak mendapat firasat apapun. Hanya saja empat hari sebelum kejadian, setiap kali menanak nasi selalu basah dan bau. Tapi Desi menganggap hal itu biasa karena mungkin saat menanak kebanyakan air. "Senin pagi suami saya sempat menelepon. Dia minta doa mau berangkat. Bahkan dia juga bilang mau dicukur rambut dan mau makan-makan terakhir bersama teman-temannya. Suami juga bilang sudah kirim uang Rp 2,5 juta," ucap Desi.

Desi sempat mengambil uang kiriman suaminya. Dia pun mengabarkan ke suaminya melalui BlackBerry Messenger jika uang kiriman sudah diambil. "Tapi BBM saya enggak dibaca," tuturnya.


Sejak itu tak ada komunikasi antara Desi dan suaminya. Pada Rabu 4 Mei 2016, Desi mendapatkan kabar dari rekan suaminya. Dia mengabarkan jika suami Desi mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia. "Saya sempat tak percaya. Saya juga langsung lemas saat mendengar informasi itu," jelasnya.

Yayan dan Desi sudah menikah hampir 7 tahun. Dari hasil penikahan, mereka dikaruniai seorang anak yang baru berusia 6 tahun, Abdurrahman Doni. Tahun depan Doni akan masuk sekolah dasar. "Pihak kedutaan sudah memastikan jenazah suami saya akan dipulangkan. Kami berharap agar proses pemulangan jenazah suami tak dipersulit. Kami ingin memakamkannya di sini (Sukabumi)," pungkasnya.

DEDEN ABDUL AZIZ


Advertising
Advertising

Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak

Berita terkait

Menelusuri Kronik Kota Sukabumi Sedari Era Hindia Belanda

32 hari lalu

Menelusuri Kronik Kota Sukabumi Sedari Era Hindia Belanda

Meskipun berada di kaki gunung, letak Kota Sukabumi cukup strategis karena berada alur lintasan Ibukota Provinsi Jawa Barat dengan Ibukota Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mencemaskan, 15 dari 16 Sungai di Kota Sukabumi Telah Tercemar, Banyak Bakteri E Coli

31 Agustus 2023

Mencemaskan, 15 dari 16 Sungai di Kota Sukabumi Telah Tercemar, Banyak Bakteri E Coli

Dari 16 sungai yang ada di Kota Sukabumi, Jawa Barat, hanya satu sungai yang lulus uji mutu dengan kualitas sangat baik.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Solid Kota Sukabumi dan BPJS Kesehatan Percepat UHC JKN

11 Agustus 2022

Kolaborasi Solid Kota Sukabumi dan BPJS Kesehatan Percepat UHC JKN

Sebanyak 339.468 jiwa atau 95,55 persen penduduk Kota Sukabumi resmi terdaftar sebagai peserta JKN per 1 Agustus 2022

Baca Selengkapnya

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

1 Juni 2022

Dialog dengan Pelajar RI di Belanda, Luhut: Anda Pulang, Bisa Jadi Siapa Saja

Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Di sela-sela lawatannya, Luhut bertemu Perhimpunan Pelajar Indonesia di KBRI Den Haag.

Baca Selengkapnya

Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

7 Maret 2022

Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

Pemeriksaan terhadap lima rekan Tangmo Nida telah dilakukan oleh pihak kepolisian Thailand, termasuk manajer.

Baca Selengkapnya

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

3 Maret 2022

Situasi Kian Mencekam, Ini Risiko Evakuasi WNI di Ukraina

Evakuasi WNI di Ukraina, Pakar Hubungan Internasional UNAIR menyebut Moldova berisiko karena memiliki wilayah yang berkonflik dan didukung Rusia.

Baca Selengkapnya

Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

24 Januari 2022

Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

Seorang pemuda ditemukan tewas di gedung kosong yang ada di daerah Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

21 Februari 2021

BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

JAKARTA- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengatakan pihaknya mencatat ada 5 korban jiwa dari peristiwa banjir yang menggenangi Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Korban, kata dia terdiri dari lansia dan anak-anak. "Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu 4 anak-anak, terdiri dari 3 anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain, dan 1 anak perempuan usia 7 tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

9 Februari 2021

Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

Polisi masih mendalami temuan warga negara Jepang yang meninggal di apartemen kawasan Sawah Besar saat isolasi mandiri karena positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

7 Juli 2020

Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

Ennio Morricone meninggal dunia pada Senin, 6 Juli 2020. Simak 4 fakta tentangnya.

Baca Selengkapnya