Kivlan Kaget, Pesawat Paloh Angkut WNI Korban Abu Sayyaf

Reporter

Selasa, 3 Mei 2016 08:31 WIB

Kivlan Zen, saat berkunjung di kantor redaksi Majalah TEMPO, Jln Proklamasi No 72, Jakarta Pusat, 4 Oktober 2006. TEMPO/Cheppy A. Muchlis

TEMPO.CO, Jakarta - Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zein, salah satu anggota tim negosiator mengaku kaget mendengar 10 WNI yang disandera Abu Sayyaf diangkut ke Jakarta dengan pesawat milik Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Ia juga menyangkal, bahwa pembebasan tersebut dilakukan dengan dukungan Yayasan Sukma, lembaga yang berafiliasi dengan Partai NasDem.

BACA: Fadli Zon Soal Bebasnya Sandera Abu Sayyaf: Banyak Klaim...

Kivlan Zein berkukuh, negosiasi murni dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan. "Kami bekerja dalam grup, kami tidak melibatkan yayasan atau partai," kata Kivlan saat dihubungi, Jakarta, Senin, 2 Mei 2016. Kivlan mengaku tak tahu kedatangan rombongan yang berasal dari Yayasan Sukma. Ia mengaku kaget dengan kedatangan tim ini saat menyambut kedatangan anak buah kapal yang berhasil dibebaskan.

Bahkan, Kivlan mengaku tak tahu pesawat milik yayasan Sukma itu dipakai mengantar WNI ini ke Indonesia. "Kita tidak tahu kalau mau langsung di bawa ke Indonesia," ujar dia. Menurut Kivlan, Gubernur Sulu pun membenarkan tidak ada keterlibatan yayasan dalam pembebasan 10 ABK WNI yang ditahan kelompok Abu Sayyaf. Ia menyebut yang terlibat dalam pembebasan adalah pemerintah, pihak militer, dan tokoh internal.

BACA JUGA
Gaduh Ahok Vs Yusril: Sekongkol Rustam hingga Kalah di PTUN
Survei: 9 dari 10 Orang Sungkan Menegur Orang yang Bau Badan


Penyanderaan Anak Buah Kapal oleh Abu Sayyaf bukanlah hal yang baru. Penyanderaan ini pernah terjadi di Maret lalu. Penyanderaan kembali terjadi pada April 2016. Sebanyak 10 WNI yang merupakan ABK Kapal Brahma 12 dan Anad 12 disandera oleh kelompok ini. Tak lama berselang pada pertengahan Apri 4 ABK WNI yang bekerja di kapal Tunda TB Henry dan kapal Tongkang Cristi juga ikut ditangkap.

BACA: 10 Sandera WNI Akhirnya Dibebaskan, Begini Caranya

Pembebasan para sandera itu pun melibatkan sejumlah pihak. Selain Kivlan Zein yang pernah memimpin operasi pasukan perdaimaian di Filipina sebelah selatan, pemerintah Indonesia meminta bantuan pemerintah Filipina. Namun, belakangan beredar kabar adanya keterlibatan Yayasan Sukma yang disebu-sebut milik konglomerat media dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI



Baca juga:
Ahok Buka Rahasia Mundurnya Rustam Effendi, Ternyata...

PDIP Siapkan Risma Tantang Ahok, Ada yang Menghindar?

Berita terkait

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

2 jam lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

13 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

1 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

2 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

4 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

7 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

8 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya