TEMPO.CO, Yogyakarta – Seribuan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menduduki Balairung Gedung Pusat UGM sejak pukul 13.30, Senin, 2 Mei 2016. Sebelumnya, mereka mulai berdemonstrasi di halaman rektorat pukul 10.15.
Mereka berkumpul di Balairung Gedung Pusat UGM menunggu jawaban pimpinan kampusnya atas tuntutan mereka. Di sana, sebagian dari mereka mengisi acara dengan orasi, pembacaan puisi-puisi Wiji Thukul, dan pentas stand up comedy, yang berisi sindiran terhadap sikap pimpinannya.
Saat memulai aksi, para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UGM itu, memaksa peringatan Hari Pendidikan itu bubar di tengah jalan. Acara sebenarnya adalah penyerahan penghargaan kepada pegawai dan mahasiswa berprestasi, yang dihadiri pimpinan rektorat.
Aliansi mengajukan tiga tuntutan, yaitu penolakan kenaikan nilai Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan penurunan besaran biaya kuliah di beberapa jurusan. Mereka juga menuntut pembatalan relokasi pedagang di Kantin Bonbin, di dekat Fakultas Ilmu Budaya UGM.
Mereka juga berkali-kali menyatakan aksinya bukan simulasi. "Aksi ini independen dan tidak dipengaruhi pihak mana pun," kata Taufik, salah satu juru bicara Aliansi.
Selama unjuk rasa yang berlangsung dua jam, para mahasiswa gagal meminta Rektor UGM, Dwikorita Karnawati, menjawab tuntutan mereka. Mahasiswa meminta Dwikorita secara langsung menemui mereka di halaman rektorat, tapi dia bergeming dan hanya bersedia bernegosiasi dengan perwakilan massa di Balairung Gedung Pusat Rektorat UGM.
Tuntutan terakhir Aliansi adalah mendesak segera ada pencairan tunjangan kinerja bagi ribuan PNS Tenaga Kependidikan UGM. Salah satu pegawai, Budi Harjono, mengatakan, kabar terakhir yang diterima para pegawai adalah tunjangan para pegawai hanya akan dicairkan dua bulan. Padahal para pegawai PNS non-dosen itu mendesak pencairan tunjangan 18 bulan atau sejak Juli 2014 sampai Desember 2015.
Di sela aksi berlangsung, kepada wartawan, Dwikorita, mengklaim aksi para mahasiswa itu merupakan simulasi dan bagian dari kurikulum pendidikan politik, yang akan diterapkan kampusnya di tahun ini. Dia sudah menyatakan ke sejumlah media, termasuk Tempo, pada Sabtu, 30 April 2016. "Ini terobosan di bidang pendidikan politik praktis yang sedang kami kembangkan," ujarnya.
Dwikorita juga berpendapat, relokasi pedagang Kantin Bonbin di FIB UGM untuk menjaga kesehatan makanan yang dikonsumsi mahasiswa. "Kalau UKT, kami sudah tetapkan. Untuk tunjangan kinerja PNS tenaga kependidikan, akan segera dibayarkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi," katanya.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita terkait
Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai
1 hari lalu
Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.
Baca Selengkapnya300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan
1 hari lalu
Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.
Baca SelengkapnyaBrown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel
2 hari lalu
Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York
2 hari lalu
Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.
Baca SelengkapnyaHari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya
3 hari lalu
Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)
Baca SelengkapnyaUnjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti
3 hari lalu
Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat
3 hari lalu
Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa
6 hari lalu
Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
9 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaKelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel
9 hari lalu
Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.
Baca Selengkapnya