Ahli Hukum Universitas Diponegoro: Teror di Magelang Aneh  

Reporter

Senin, 2 Mei 2016 14:53 WIB

Polisi sedang melakukan olah tempat kejadian perkara atas kasus penembakan oleh begal motor terhadap seorang sopir ojek online. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Semarang - Ketua Pusat Studi Kepolisian, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang, Budhi Wisaksono, menilai kasus penembakan yang terjadi di Magelang merupakan kejahatan sederhana.

Dia menjelaskan, kasus tersebut tidak masuk kategori kejahatan besar. Apalagi disebut sebagai tindakan teror. “Kejahatan biasa. Bukan korporasi atau terorisme besar. Mungkin sakit jiwa dan sebagainya,” kata Budhi Wisaksono, Senin, 2 Mei 2016.

Meski menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat Magelang, penembakan oleh mantan residivis itu tak bisa diklasifikasikan terorisme. “Meski perbuatannya terbukti menimbulkan kekerasan dan ancaman kekerasan, serta menimbulkan ketakutan banyak orang dan massal,” kata Budhi.

Dia menilai kasus itu membuktikan polisi kecolongan. Sebab, hal serupa sebelumnya pernah terjadi di Jawa Tengah. Menurut Budhi, kasus itu sekarang jadi aneh karena korbannya banyak dan dilakukan dalam tempat yang sama. “Kejutan sosial meski korban tak menderita. Dulu ada beberapa kasus, tapi hanya sporadis dan masuk media,” katanya.

Hal yang berbeda disampaikan Ketua Komisi Hukum, DPRD Jawa Tengah, Sriyanto Saputro. Dia menilai penembakan itu bisa dikategorikan teror karena menimbulkan keresahan masyarakat. “Selama ada unsur yang menakutkan, saya minta polisi mengungkap seterang-terangnya. Apakah ini kategori teroris, karena teror tak harus spektakuler bom tapi menakuti publik,” katanya.

Dia menilai sikap polisi sudah signifikan karena sudah menemukan calon tersangka. “Semoga sesuai dengan target dan benar mengungkap pelaku dan motivasinya,” kata Sriyanto.

Menurut dia, penembakan yang melukai korban mayoritas perempuan itu sangat meresahkan. Apalagi kejadiannya di perkotaan, yang masyarakatnya dikenal apatis terhadap ancaman gangguan keamanan. “Meski tingkat kesejahteraan masyarakat berpengaruh. Angka sosial tinggi Jawa Tengah menjadi pemicu kejahatan masyarakat,” katanya.

EDI FAISOL

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

3 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

6 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

6 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

6 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

6 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

7 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

7 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

7 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

7 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya