28 Warga Tuban Meninggal, Puskesmas Menolak Menjelaskan  

Reporter

Jumat, 22 April 2016 19:26 WIB

TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Tuban - Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Ika Triyana, menolak memberi penjelasan ihwal penyebab meninggalnya 28 warga Desa Karanglo. Menurut dia, penjelasan tentang masalah tersebut akan disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban.

"Silakan tanya ke Dinas Kesehatan. Saya tidak mau berkomentar," kata Ika saat dihubungi, Jumat, 22 April 2016.

Ika juga menolak memberi penjelasan rekam medis puluhan warga yang meninggal dalam kurun 45 hari tersebut. Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang pada 11-14 April 2016 lalu menginvestigasi kasus itu mengaku belum mendapat hasil rekam medis.

Rekam medis dibutuhkan untuk mengetahui penyebab kematian 28 warga Desa Karanglo. “Kami belum dapatkan itu,” ujar anggota Komnas HAM, Mimin Dwi Hartono.

Data rekam medis, menurut Mimin, bisa diperoleh di Puskesmas Kerek, tempat warga pernah berobat sebelum meninggal. Selain itu, rekam medis bisa diperoleh di rumah sakit setempat. Termasuk rekam medis dua orang yang sakit paru-paru, yang kabarnya juga pernah dirawat di rumah sakit.

Menurut Mimin, di Kecamatan Kerek dan sekitarnya, kasus penyakit seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), bronkitis, dan asma cukup tinggi. Komnas HAM berharap dibuka ruang diskusi bersama, khususnya soal kualitas udara di permukiman penduduk. Apalagi, di sekitar daerah itu, terdapat dua perusahaan semen, yaitu PT Semen Indonesia dan Holcim.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. R Koesma Tuban Zainul Arifin menuturkan tidak ada pasien penderita ISPA rujukan dari Puskesmas Kerek. "Kalaupun ada, tidak ada kaitannya dengan kasus itu," katanya saat ditemui Tempo di kantornya, Jumat sore.

NUR HADI




Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

3 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

7 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

13 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

35 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

42 hari lalu

BNPB Catat 143 Kepala Keluarga Terdampak Gempa Tuban, 4 Rumah Sakit Rusak

BNPB mengatakan, gempa Tuban juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur alami kerusakan yang bervariasi.

Baca Selengkapnya

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

50 hari lalu

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)

Baca Selengkapnya