Polisi Ledakkan Benda Mirip Bom di Yayasan Carmel Malang

Reporter

Rabu, 20 April 2016 21:47 WIB

Ilustrasi bom. Boards.ie

TEMPO.CO, Malang - Sebuah rangkaian elektronika yang dicurigai sebagai bahan peledak diletakkan di halaman Yayasan Pendidikan Katolik Carmel di Jalan Songgoriti Nomor 28, Kota Malang, Rabu 20 April 2016. Rangkaian elektronik berdimensi lima sentimeter berdiameter 15 sentimeter itu dililit isolasi hitam dengan saklar pemutus hubungan listrik.

Di dalamnya juga dilengkapi baterai dan cairan tidak berbahaya. Tak ditemukan bahan bahan peledak dalam bungkusan itu. Tim penjinak bahan peledak Brigade Mobil Detasemen A Ampeldento, Kepolisian Daerah Jawa Timur memeriksa rangkaian diduga bom itu. Tim jihandak mengenakan pakian khusus, bermasker, dan menggunakan pakaian anti ledakan. Barang mencurigakan diledakkan.

"Diledakkan untuk mengetahui dan mengurai rangkaian bom tersebut," kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Malang Kota, Komisaris Dodot Dwianto. Sebelum diledakkan dalam tabung di mobil Jihandak, seluruh warga sekitar diminta menjauh. Mereka diminta menjauh dari garis polisi yang terpasang di sekitar halaman Yayasan Pendidikan Katolik.

Sebanyak 40 aparat Kepolisian mengamankan lokasi temuan barang yang diduga sebagai bom tersebut. Aksi peledakan bom itu menarik perhatian pengguna lalu lintas di sekitar lokasi tersebut. Polisi menggunakan pengeras suara mengingatkan warga yang melihat proses peledakan untuk menjauh. "Tolong menjauh, segera diledakkan 10 menit," katanya.

Kemudian, terdengar suara ledakan. Material bahan peledak semburat di udara. Kini, polisi tengah menyelidiki pelaku yang meletakkan barang diduga bom di halaman Yayasan Pendidikan Katolik tersebut. Sekaligus menelurusi motif teror tersebut. "Kami dalami, siapa pemilik barang mirip bom itu," katanya.

Polisi mendapat laporan tersebut dari pengurus Yayasan Pendidikan Katolik Carmel sekitar pukul 13.00 WIB. Salah seorang saksi mata mengatakan jika di dalam bungkusan barang mencurigakan itu ada paku. "Jumlah paku banyak. Paku karatan," kata saksi mata, Andi Kresna.

Dia pertama kali yang mengetahui ada bungkusan menyerupai bom tersebut. Saat itu dia datang untuk menjemput istrinya yang tengah bekerja di Yayasan Pendidikan itu.
Awalnya, dia menduga jika bungkusan itu tak sengaja terjatuh, dia melihat dan mendekat untuk melihat bungkusan itu.

Dia tak menyentuh barang tersebut, hanya melihat dari kejauhan. Lantas dia berinisiatif melaporkan temuan barang tersebut ke satuan pengamanan setempat. Laporan itu diteruskan ke Kepolisian Resor Malang Kota. "Sebelumnya tak ada orang maupun aktivitas yang mencurigakan," katanya.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

11 menit lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

38 menit lalu

Lawan Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade, Timnas Guinea Dipenuhi Pemain yang Berkiprah di Eropa

Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Guinea U-23 pada babak playoff untuk memperebutkan satu tiket ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

1 jam lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

2 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

2 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

2 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

3 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

3 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

3 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya