Ini Strategi Aher Dongkrak Produksi Padi Jawa Barat 2017
Editor
Dewi Rina Cahyani
Kamis, 14 April 2016 23:00 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminya pemerintah memperbaiki infrastruktur di wilayah Pantura untuk mendongkrak produksi padi Jawa Barat. “Urusan kesepahaman pengelolaan irigasi baik primer sampai tersier. Kalau selesai dalam satu tahun atau dua tahun anggaran, dan kita diberi target output (produksi) akan lebih nyaman,” kata dia.
Usulan itu akan dicantumkan dalam program prioritas Jawa Barat tahun depan. Sektor pertanian termasuk salah satu yang akan diprioritaskan.
Menurut Aher, nama panggilan Ahmad Heryawan, saat ini 80 persen sawah di Jawa Barat berada di wilayah pantura, hanya 20 persennya di selatan. Sementara produktivitas padi di pantura hanya 1,8 kali, terkendala infrastruktur irigasi. Lebih kecil ketimbang produktivitas sawah di selatan yang tembus 2,8 kali. “Kalau irigasi primer sampai tersier diperbaiki di Pantura, (panen) bisa tiga kali setahun, itu bisa meningkatkan produktivitas 1,2 kali naiknya. Dari sana kita bisa meningkatkan produksi padi,” kata dia.
Menurut Aher, program prioritas Jawa Barat untuk 2017 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Diantaranya sektor kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pertanian, dan lingkungan. Sektor pendidikan misalnya, untuk mengantisipasi pengalihan kewenangan pengelolaan SMA/SMK mulai tahun 2017 dari pemerintah kabupaten/kota pada provinsi.
Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jawa Barat menjaring usulan program dalam anggaran daerah tahun depan setara Rp 42,299 triliun. “Nanti akan ada rapat lanjutan di mana diantara usulan-usulan itu mana yang akan dibawa ke pusat,” kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan selepas menutup Musrenbang itu di Hotel Horison, Bandung, Rabu 14 April 2016.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kini hanya gubernur sebagai wakil daerah yang akan mengirim usulan permintaan anggaran pada pemerintah pusat. “Musrenbang pusat tidak dihadiri oleh bupati/walikota dan timnya, maka kami akan membawa suara provinsi, membawa aspirasi 27 kabupaten/kota di Jawa Barat,” kata dia.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Barat Yerry Yanuar mengatakan, rangkaian penjaringan usulan anggaran 2017 lewat forum Musrenbang itu sudah berlangsung tiga hari. Salah satunya digelar lewat forum virtual, dengan telekonfrensi antara gubernur dengan bupati/waliktoa di kantor Bappeda. “Dari sekian ribu kegiatan itu, Rp 42 triliun itu baru usulan untuk APBD 2017, sekarang masih direkap untuk usulan untuk APBN,” kata dia di sela acara itu, di Bandung, Kamis, 14 April 2016.
Yerry mengatakan, semua usulan itu akan dipilah lagi mengikuti rancangan postur APBD 2017. “Volumenya, ancer-ancernnya masih sama dengan tahun kemarin sekitar Rp 26 triliun, itu sudah termasuk sumber anggaran dari pemerintah pusat,” kata dia.
Menurut Yerry, pertumbuhan volume anggaran tahun depan tidak bertambah signifikan karena ada perubahan penghitungan. Salah satunya adalah asumsi jumlah penduduk yang sebelumnya menggunakan data Badan Pusat Statistik yakni 46 juta, mulai tahun depan akan mengacu pada data SIAK atau Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri mengacu pada data KTP Elektronik. “Perhitungan penduduk jadi 43 juta orang,” kata dia.
Dari data sementara rekapitulasi total usulan hasil penjaringan forum Musrenbang Jawa Barat mendapati seluruhnya 6.410 kegiatan dengan total usulan anggaran Rp 42,299 triliun. Rincinya 4.311 kegiatan dengan nilai Rp 29,54 triliun dikirim Organisasi Perangkat Daerah dan Biro pemerintah provinsi, sisanya 2.099 kegiatan dengan nilai Rp 12,755 triliun dari semua pemerintah kabupaten/kota.
AHMAD FIKRI