Periksa Aguan dan Sunny, KPK Juga Hadirkan Sanusi  

Reporter

Rabu, 13 April 2016 11:55 WIB

Bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan dan Sunny Tanuwidjaja bersalaman di ruang tunggu Gedung KPK sebelum menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan suap reklamasi, Jakarta, 13 April 2016. TEMPO/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka kasus dugaan suap pembahasan Racangan Peraturan Daerah Reklamasi Teluk Jakarta, Mohamad Sanusi, yang saat ditangkap KPK merupakan Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, kembali muncul di gedung KPK, Rabu, 13 April 2016. Sanusi hadir sekitar pukul 10.00 WIB, menumpang mobil tahanan KPK, berkemeja kotak merah dan rompi oranye.

Pria yang akrab disapa Bang Uci itu dibawa ke gedung KPK dari Rumah Tahanan Jakarta Selatan. KPK menghadirkan Sanusi berbarengan dengan pemeriksaan Sugianto Kusuma alias Aguan, bos raksasa properti Agung Sedayu Group; dan Sunny Tanuwidjaja, staf khusus Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Setibanya di gedung KPK, Sanusi menolak berkomentar sepatah kata pun. Dia memilih bungkam ketika awak media menanyakan tanggapannya terkait dengan Aguan dan Sunny yang diperiksa hari ini.

Sanusi ditangkap penyidik KPK saat operasi tangkap tangan pada 31 Maret 2016. Ia kedapatan membawa Rp 1 miliar yang diduga berasal dari bos Agung Podomoro.

Selain Bang Uci, lembaga antikorupsi juga menangkap bos Agung Podomoro, Ariesman Widjaja, dan seorang karyawannya yang bernama Trinanda Prihantoro. Tri diduga menjadi perantara.

Sebelumnya, Aguan hadir di KPK dengan dikawal ketat sejumlah ajudannya. Berkemeja batik ungu lengan panjang, Aguan tiba sekitar pukul 09.30 WIB, naik Toyota Alphard putih.

Aguan bergegas masuk ke ruang pemeriksaan KPK, tanpa mengucap sepatah kata pun. Pertanyaan awak media tentang jadwal pemeriksaannya hari ini, serta dugaan keterlibatannya dalam kasus suap reklamasi tak dijawabnya.

Sunny lebih dulu tiba. Dia hadir seorang diri mengenakan kemeja batik berwarna putih pada pukul 09.15 WIB.

"Iya saya hadir menjalani pemeriksaan terkait Pak Sanusi," ujar Sunny kepada awak media, sebelum memasuki ruang pemeriksaan.

Sunny juga enggan berkomentar banyak soal dugaan keterlibatannya dalam kasus suap reklamasi. "Nanti saja ya," katanya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

36 menit lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

10 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

23 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

23 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya