WNI Disandera Abu Sayyaf, Polri Siap Lakukan Penyerangan

Rabu, 30 Maret 2016 16:08 WIB

Kapal Tug Boat Brahma 12. facebook.com

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan kepolisian sudah menyiapkan pasukan khusus untuk melakukan penyerangan guna membebaskan sepuluh warga negara Indonesia yang diduga disandera kelompok Abu Sayyaf.

"Kami sudah siapkan pasukan, tinggal menunggu political will pemerintah. Pasukan khusus dari Polri-TNI sudah siap melakukan penyerangan," kata Anton setelah menjadi pembicara pada seminar kebangsaan di Balai Prajurit Jenderal Muhammad Yusuf, Makassar, Rabu, 30 Maret 2016.

Menurut dia, saat ini kepolisian masih menunggu hasil negosiasi Kementerian Luar Negeri dengan pemerintah Filipina. Negosiasi tersebut, kata Anton, terkait dengan pembicaraan langkah yang harus diambil kepolisian. "Mungkin nanti ada kerja sama internasional pada bidang tindakan kepolisian. Masih kami bicarakan," ujarnya.

Sebanyak sepuluh anak buah kapal menjadi tawanan teroris Abu Sayyaf di Filipina. Tiga di antaranya merupakan warga Sulawesi Selatan, yakni Surianto, 31 tahun, warga Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo; Wawan Saputra (22), warga Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Malili, Palopo; dan Rinaldi (25) warga Jalan Tinumbu, Makassar.

Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat terus mengintensifkan koordinasi dengan Mabes Polri dan TNI terkait dengan tiga warga tersebut. "Kami masih koordinasi dengan Mabes Polri dan TNI, menunggu petunjuk selanjutnya," tutur juru bicara Polda Sulselbar, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, Selasa, 29 Maret 2016.

Ayah Rinaldi, Amiruddin, 45 tahun, mengaku belum mendapat informasi resmi dari pemerintah maupun kepolisian terkait dengan peristiwa ini. "Belum ada dari pemerintah maupun polisi yang datang ke rumah memberi informasi secara resmi," ucap Amiruddin, yang dihubungi Tempo melalui sambungan telepon.

Dia mengaku baru menerima kabar anaknya menjadi korban penyanderaan melalui sambungan telepon dari seorang rekan Rinaldi di Makassar pada Sabtu pekan lalu. "Saya ditelepon teman anak saya di Makassar, kebetulan sekolah di pelayaran Barombong juga," kata Amiruddin.

Amiruddin terakhir kali berkomunikasi dengan Rinaldi saat anaknya itu dalam perjalanan menuju Filipina pada Rabu pekan lalu. Saat itu Rinaldi menanyakan kabar keluarganya di Kecamatan Wotu, Luwu Timur.

"Katanya terakhir ini menelepon, jaringan sudah mau hilang," ujar Amiruddin. Dia berharap pemerintah melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan anak sulungnya dan semua awak kapal.

SAHRUL ALIM

Berita terkait

Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

5 Agustus 2022

Pejabat Militer Filipina Dapat Penghargaan dari Presiden Jokowi

Penghargaan diberikan atas jasa mereka menyelamatkan nelayan WNI dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG).

Baca Selengkapnya

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.

Baca Selengkapnya

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.

Baca Selengkapnya

Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

18 Mei 2021

Polisi Malaysia Tembak Mati Lima Anggota Abu Sayyaf di Sabah

Polisi Malaysia pada Selasa mengatakan lima anggota kelompok militan Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak di negara bagian Sabah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

29 Maret 2021

Kepala BNPT Sebut Pelaku Bom Makassar Terafiliasi Kelompok Abu Sayyaf Filipina

BNPT menyebut dua pelaku bom Makassar merupakan anggota JAD yang terhubung dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

Baca Selengkapnya

Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

23 Maret 2021

Empat WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf Diserahkan ke KBRI Manila

Empat WNI yang pekan lalu diselamatkan dari penyanderaan Abu Sayyaf, diserahkan ke KBRI Manila untuk selanjutnya dipulangkan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

21 Maret 2021

Lagi, WNI di Filipina Selatan yang Disandera Abu Sayyaf Diselamatkan

Otoritas menyelamatkan MK setelah sebelumnya menyelamatkan tiga sandera WNI lainnya yang diculik Abu Sayyaf di Filipina.

Baca Selengkapnya

3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

19 Maret 2021

3 WNI yang Disandera Abu Sayyaf di Filipina Diselamatkan

Tiga WNI yang disandera oleh kelompok radikal Abu Sayyaf diselamatkan aparat Filipina saat kapal mereka terbalik.

Baca Selengkapnya

Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

24 Februari 2021

Filipina Tangkap 9 Wanita Kelompok Abu Sayyaf

Wanita anggota kelompok Abu Sayyaf ini berpotensi dijadikan sebagai "calon pengantin" atau pelaku bom bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Tankernya Dibajak Iran, Korea Selatan Terjunkan Pasukan Anti Bajak Laut

6 Januari 2021

Tankernya Dibajak Iran, Korea Selatan Terjunkan Pasukan Anti Bajak Laut

Pemerintah Korea Selatan menernjunkan pasukan anti bajak laut untuk merebut kembali tanker mereka yang dibajak di terusan Hormuz

Baca Selengkapnya