410 Ribu Lebih Siswa Madrasah Aliyah Ikut Ujian Nasional
Editor
Erwin prima
Rabu, 30 Maret 2016 14:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ujian nasional madrasah aliyah (MA) akan diselenggarakan pada Senin depan, 4 April. Lebih dari 410 ribu siswa madrasah aliyah siap mengikuti ujian nasional yang akan berlangsung selama tiga hari sampai 6 April.
“Ujian nasional madrasah aliyah tahun 2015/2016 akan diikuti oleh 410.531 peserta didik,” ujar Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan, Jakarta, Rabu, 30 Maret 2016. Adapun untuk ujian susulan, akan dilaksanakan 11-13 April.
Jumlah peserta ujian nasional tahun ini naik dibandingkan tahun lalu, yang diikuti oleh 356.550 siswa. Sedangkan pada tahun 2014, ujian nasional diikuti 356.548 siswa, 2013 diikuti 327.835 siswa, dan 2012 diikuti oleh 300.112.
Persentase kelulusan ujian nasional madrasah aliyah dalam empat tahun terakhir juga cenderung stabil, rata-rata di atas 95 persen, tepatnya 99,59 persen (2012), 99,77 persen (2013), 99,80 persen (2014), dan 99,61 persen (2015).
Nur Kholis menambahkan, ujian nasional 2016 tidak menjadi dasar kelulusan karena kelulusan sepenuhnya ditentukan oleh satuan pendidikan. Menurut Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini, ujian nasional bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
Hasil ujian nasional akan digunakan sebagai bahan pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, pertimbangan seleksi masuk jenjang perguruan tinggi, serta dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
Mata pelajaran yang diujikan pada ujian nasional madrasah aliyah adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran sesuai dengan jurusan.
Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mata pelajaran yang diujikan meliputi Biologi, Fisika, dan Kimia. Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) meliputi Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi.
Sedangkan untuk jurusan Bahasa dan Budaya, mata pelajaran yang diujikan adalah Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Asing (Bahasa Arab, Jepang, Jerman, Prancis, dan Mandarin). “Untuk jurusan Keagamaan, mata pelajaran yang diujikan adalah Tafsir, Hadis, dan Fikih,” ujar Nur Kholis.
ERWIN Z