Batik Motif dan Ukir Dipamerkan di Festival Kartini 2016

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 30 Maret 2016 05:05 WIB

A Batik cloth made by Raden Ajeng Kartini an emancipation heroes from Indonesia at Puspa Pesona Wastra exhibition, Jakarta (4/4). TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Semarang - Perajin batik khas Jepara akan meramaikan Festival Kartini IV 2016 dengan memamerkan batik bermotif khas setempat. Karya yang terkait erat dengan Kartini itu akan dipamerkan selama festival pada 8 hingga 20 April mendatang.

Sejumlah motif batik itu terkait erat dengan inspirasi RA Kartini yang kini belum banyak diketahui publik. “Saya akan memamerkan batik motif Lung Kantil dan Melati Punjer Ati,” kata Yanti Jatmiko, dari sanggar batik khas Jeparaan, Nalendra Galeri, Selasa, 29 Maret 2016.

Yanti menjelaskan motif Lung Kantil diyakini pernah dibuat Kartini saat mengajar batik di pendopo belakang Kabupaten Jepara era 1879. Hal itu ia ketahui dari dokumen karya batik eyangnya bernama Sucia. “Eyang Sucia menjadi anak didik Kartini langsung untuk belajar membatik,” kata Yanti.

Ia meyakini batik itu menjadi khas Kartini meski saat itu sang putri penulis Habis Gelap Terbitlah Terang hanya membatik motif Mataraman. Motif khas tinggalan eyangnya dari belajar membatik Kartini itu sudah diuji, yang hasilnya tak sama dengan batik khas Mataraman produksi 1879.

Yanti menyebutkan meski secara corak warna batik yang diajarkan Kartini khas Mataraman, tapi motifnya beda. Motif Lung Kantil lebih mirip gambar parang dan bunga kantil. Keyakinan motif khas batik yang diajarkan Kartini itu juga dibuktikan dengan sejumlah literatur tulisan Kartini yang menyebutkan sering merenung di bawah bunga Kantil yang tumbuh di belakang pendopo rumah Bupati Jepara. Saat itu pohon bunga Kantil itu menjadi saksi kegelisahan sang putri bupati pendobrak emansipasi saat gundah.

Selain motif Lung Kantil, Yanti menciptakan motif Melati Punjer Ati yang dinilai hasil terinspirasi Kartini. Motif itu sengaja ia buat saat riset membuat batik berdasarkan fakta hidup Kartini dari dokumen tertulis. Menurut dia, saat sedih Kartini mencari ibunya dan menyatakan “Ibu dalem nyuwun melati ingkang mekar wonten ing punjering ati” yang artinya ingin curhat mengeluarkan isi hati mendapatkan sedikit nasehat yang penuh makna.

“Melati itu kecil tapi aromanya menyebar ke mana-mana,” kata Yanti yang kini berusia 48 tahun.

Motif yang artinya permintaan petuah ke orang tua itu bermakna dalam, hal ini menjadi isnpirasi dia menciptakan motif batik yang terkait dengan jiwa Kartini.

Kepala Bagian Humas, Sekretariat Daerah Kabupaten Jepara, Hadi Priyanto, menyatakan selain batik, festival mengenang pelopor emansipasi itu juga memamerkan desain motif ukir yang dipastikan karya Kartini.

Hadi menyebutkan sejumlah desain ukir yang dipamerkan di antaranya Lungan Bunga yang diaplikasikan Kartini dari motif batik ke karya ukir kayu. Desain ukir itu membuktikan sikap Kartini saat usia muda telah membimbing sekitar 15 perajin dikumpulkan di pendopo rumah Bupati Jepara di era 1879.

EDI FAISOL









Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

10 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

12 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

15 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

40 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

42 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

59 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya