Hambalang Bakal Dibangun Lagi, KPK Ingatkan Pemerintah

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 23 Maret 2016 19:56 WIB

Bangunan wisma atlet yang terbengkalai hingga ditumbuhi ilalang di Desa Hambalang, Bogor, 19 Maret 2016. Kini, nasib proyek wisma atlet yang berdiri di lahan seluas 33 hektar ini masih menunggu keputusan pemerintah dan pemeriksaan kondisi tanah. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga agar berhati-hati sebelum memutuskan untuk melanjutkan proyek pembangunan kompleks olahraga Hambalang. "Kalau pemerintah mau bangun lagi, harus hati-hati," ujar Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief kepada Tempo di gedung Sindo, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2016.

Syarif mengatakan bangunan kompleks olahraga Hambalang benar-benar memprihatinkan. Menurut dia, banyak bangunan di kompleks tersebut masuk kategori berbahaya. Dia menyebut ada banyak tempat yang longsor dan berpotensi membahayakan orang. "Hambalang itu jadi salah satu topik yang kami kerjakan sekarang," katanya.

Menurut Syarief, KPK diminta Kemenpora untuk mengawal pembangunan lanjutan Hambalang. "Tapi kami belum berbicara di kantor soal kelanjutan pembangunan Hambalang."

Dia menjelaskan, beberapa bulan lalu, Kemenpora meminta rekomendasi kepada KPK, apakah proyek pembangunan Hambalang layak dilanjutkan atau tidak. Surat itu dikirimkan Kemenpora saat KPK dipimpin Taufiequrachman Ruki.

KPK mengatakan bangunan Hambalang bukan bagian dari barang bukti penyitaan KPK. Dia hanya memberi rekomendasi perlunya audit dan pendapat berbagai ahli. Khususnya ahli independen terkait dengan geologi dan sipil.

Alasannya, banyak lahan bangunan yang mengalami longsor. Karena itu, dia meminta agar Kemenpora berhati-hati sebelum melanjutkan proyek Hambalang.

Saat ini KPK juga masih mengembangkan kasus korupsi Hambalang yang melibatkan dua mantan politikus Partai Demokrat, Nazaruddin dan Anas Urbaningrum. Syarief mengatakan belum mengetahui apa yang didapatkan penyidik dari pengembangan kasus tersebut. "Selama ini belum ada temuan baru terkait kasus korupsi Hambalang."

Presiden Joko Widodo sempat mengunjungi kompleks pusat pendidikan olahraga Hambalang. Rencananya pemerintah akan melanjutkan pembangunan kompleks olahraga itu. Namun sampai saat ini, Jokowi belum memutuskan apakah akan melanjutkan atau tidak.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

10 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

12 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

20 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya