Kabar Gembira, Petani Lamongan Bakal Dapat Asuransi

Reporter

Jumat, 18 Maret 2016 06:20 WIB

Ilustrasi pertanian. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Lamongan -- Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menjadwalkan program pengembangan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) awal musim tanam, April 2016 ini. Program asuransi petani difokuskan untuk lahan yang potensi terjadi bencana alam dan serangan hama.

Untuk tahap awal, program asuransi pertanian, Lamongan mendapatkan jatah lahan seluas 12.789 hektare dari total yang didapat Jawa Timur seluas 165.000 hektare. Untuk penerapan program, Dinas Pertanian dan Kehutanan bersama PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) mensosialisasikan ke petani.

“Sedang sosialisasi, karena April ke depan sudah penerapan,” ujar Asisten Ekonomi Pembangunan Lamongan Mohammad Faiz Junaidi, pada Kamis 17 Maret 2016.

Faiz Junaidi menambahkan rujukannya sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 13 tahun 2015 tentang Perlindungan Pemberdayaan Petani bersama DPRD yang baru saja disahkan.

Perwakilan PT Asuransi Jasa Indonesia, Agus Sugiarto mengatakan ada sejumlah perubahan ketentuan terkait polis dan resiko yang dijamin. Tujuannya, agar petani bisa lebih faham dan mempermudah pelaksanaannya. Misalnya, sebelumnya hanya membatasi sawah yang telah memiliki irigasi teknis dan semi teknis. Kini sawah dengan irigasi desa atau sederhana bisa menjadi peserta. Termasuk lahan rawa pasang surut dan memiliki sistem tata air yang berfungsi, menjadi peserta asuransi. ”Jadi, cakupannya dimudahkan,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis 17 Maret 2016.

Agus Menjelaskan, program itu menjamin kerusakan fisik dan kerugian padi yang disebabkan banjir, kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT). Contohnya seperti hama penggerek batang, wereng coklat, walang sangit, tikus dan keong mas serta ulat grayak. Sedangkan harga pertanggungan yang diterima petani jika sawahnya mengalami 100 persen kerusakan adalah sebesar Rp 6 juta per hektare.


Tarif premi yang dibayarkan tidak mengalami perubahan dari tahun lalu, sebesar Rp 180.000 per hektare per musim tanam. Tapi, petani hanya membayar Rp 36.000 atau hanya 20 persen per hektare per musim tanam. Sisanya, sebanyak 80 persen atau sebesar Rp 144.000 ribu sudah ditanggung Pemerintah.

Data di Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan menyebutkan, luas lahan pertanian di Lamongan pada 2014 sekitar 140 ribu hektare. Sebagian besar lahan produktif berada di Kecamatan Babat, Kedungpring, Ngimbang, Sekaran, Maduran, Pucuk, Deket, Sukodadi, Turi, Kalitengah, dan Glagah, juga beberapa daerah di pinggir Sungai Bengawan Solo dan Bengawan Jero. Sedangkan target produksi beras sesuai yang dicanangkan Bupati Lamongan Fadeli, sebesar satu juta ton.

SUJATMIKO

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

11 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

13 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

13 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

24 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

36 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

38 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

39 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya