Luhut Sebut Penanganan Kebakaran Hutan 2015 dan 2016 Berbeda  

Reporter

Editor

Anton Septian

Jumat, 11 Maret 2016 17:09 WIB

Ilustrasi pemadaman kebakaran hutan dengan Helikopter. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan status darurat kebakaran di Indonesia, khususnya Riau, dikeluarkan lebih cepat dibanding pada 2015.

"Itulah bedanya dengan tahun lalu. Dulu kita, setelah heboh asap, baru nyatakan darurat. Sekarang harus lebih awal," katanya di gedung Kementerian Politik, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Maret 2016.

Pada 2015, kata Luhut, status darurat (state of emergency) baru dimunculkan pada September. Kini, pemerintah akan langsung bergerak setelah mengidentifikasi sejumlah titik api di Riau. "Di Kota Dumai mulai muncul spot api," ujarnya.

Menurut Luhut, status darurat yang diumumkan lebih awal akan membuat pendanaan penanganan bencana asap dan kebakaran lebih cepat turun. "Kita deploy pasukan juga, jadi lebih cepat. Ada empat helikopter sudah ke sana," tuturnya.

Saat meninjau ke Riau beberapa waktu lalu, Luhut mengklaim penanganan kebakaran hutan dan lahan di sana telah optimal. Semua petugas pemadam berjibaku mencegah meluasnya kebakaran. "Kebakaran lahan di Dumai diantisipasi dengan baik oleh kepolisian, TNI, dan petugas pemadam," ujarnya di Hotel Labersa, Kampar, Riau, Rabu, 2 Maret 2016.

Pelaksana tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, sempat menyatakan musim kemarau yang melanda Riau menjadi pemicu kebakaran hutan dan lahan. Untuk itu, sudah ada koordinasi dengan semua forum komunikasi pemerintah daerah (Forkompinda) untuk menata ulang pengelolaan gambut.

Kebakaran lahan marak terjadi di sejumlah daerah di Riau dalam dua pekan terakhir. Di Bengkalis, lahan yang terbakar mencapai 100 hektare. Sedangkan di Meranti ditemukan 50 hektare kebun sagu milik warga yang juga terbakar.

Kepolisian Daerah Riau mencatat, secara keseluruhan, hutan yang terbakar di Riau pada 2016 mencapai 222,5 hektare dan 20 orang telah ditetapkan sebagai tersangka pembakar lahan.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya