Begini Cara Warga Surabaya Bisa Lihat Gerhana Matahari  

Reporter

Senin, 7 Maret 2016 20:32 WIB

Pelajar mengamati matahari dengan teropong di Surabaya, 7 Maret 2016. Kegiatan tersebut dalam rangka pembelajaran cara melihat gerhana matahari yang aman saat gerhana matahari pada 9 Maret 2016. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Surabaya – Peristiwa alam gerhana matahari total yang terjadi di Indonesia pada Rabu, 9 Maret 2016, memang hanya dapat diamati di 11 kota di Indonesia. Beberapa kota lainnya seperti Surabaya hanya bisa menyaksikan proses gerhana matahari 83 persen sejak pukul 06.21 hingga 08.39 WIB. Namun, jika masih penasaran, masyarakat tetap diimbau waspada ketika melihat gerhana matahari sebagian itu.

“Meskipun tidak gerhana matahari total, ya sama bahayanya jadi tetap harus waspada. Bahkan, melihat matahari secara langsung tidak memungkinkan,” kata pakar astronomi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Bintoro Anang Subagyo kepada Tempo, Senin, 7 Maret 2016.

Menurutnya, meski hanya 83 persen, masyarakat sebaiknya tetap menggunakan alat khusus untuk mendukung keselamatan. Contohnya pinhole, menggunakan kedok las, atau membeli kacamata. “Harganya saya rasa tidak mahal sekitar 30 hingga 50 ribu,” ujarnya.

Sebab, kadar cahaya yang masuk ke mata maupun lama pengamatan, tak menjamin seberapa dampaknya bagi kesehatan. “Karena tidak terasa meskipun cuma melihat sebentar. Kalau saat matahari tertutup total tidak masalah,” kata dia. (Baca juga: Nobar Gerhana Matahari, LAPAN Pasuruan Siapkan 7 Teleskop)

Namun ketika matahari muncul kembali dengan intensitas cahaya yang tinggi dan pupil mata kita tidak siap, di situlah bahayanya. Begitu pula melihat dengan hanya menggunakan kacamata hitam biasa.

Meski terkadang kita bisa melihat matahari secara langsung dengan kacamata hitam, namun Bintoro menerangkan saat itu pupil kita telah beradaptasi sempurna. “Alat bantu penglihatan yang baik adalah yang mampu mereduksi cahaya hingga 100 ribu kali. Kacamata hitam tidak mampu mereduksi sebanyak itu.”

Apalagi, gangguan penglihatan ini tidak terjadi secara langsung setelah melihat gerhana. Tapi bisa terjadi berhari-hari hingga berminggu-minggu setelahnya.

Walau begitu, masyarakat tak perlu khawatir beraktivitas selama gerhana matahari sebagian selama kurang lebih 2 jam tersebut. Terutama jika memang tak ingin menatapnya secara langsung.

Mahasiswa dan dosen ITS Surabaya juga mengajak masyarakat bergabung melakukan pengamatan gerhana matahari total di Pantai Kenjeran, Surabaya. Kegiatan menyaksikan fenomena alam itu digelar bersama puluhan anggota komunitas astronomi Surabaya sejak pukul 06.30. “Silakan bagi yang mau datang, karena gerhana sebagiannya berlangsung cukup lama. Nanti kami siap membantu untuk menjelaskan,” tuturnya. (Baca: TVRI Gelar Siaran Langsung Gerhana Matahari Total dari Palembang)

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

2 hari lalu

UTBK SNBT 2024 Hari Kelima, Dirjen Dikti Pantau Kesiapan dan Pengawasan di ITS

Dirjen Dikti memantau pelaksanaan UTBK SNBT di ITS.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

6 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

6 hari lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

11 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

12 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

13 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

18 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

19 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

20 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

27 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya