Seorang kuncen memegang bambu yang diletakan tepat diatas semburan uap gas kawah di Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 5 Juli 2015. Kawah yang dinamai kawah jereta api ini tergolong unik, karena dapat mengeluarkan suara seperti kereta api. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Kediri – Belum habis geger sumur berasap di Kabupaten Blitar, warga di Kota Kediri dikejutkan oleh keluarnya gas disertai asap dari dalam tanah. Fenomena ini sempat membuat warga khawatir karena beriringan dengan terjadinya gempa bumi di beberapa daerah.
Kemunculan gas ini terjadi di Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu 2 Maret 2016. Sejumlah warga yang tengah melakukan penggalian tanah untuk memperlancar aliran selokan dikejutkan dengan keluarnya gas di sekitar tiang listrik PLN. “Baunya mirip gas elpiji,” kata Paelan, warga setempat, Kamis, 3 Maret 2016.
Warga mulai panik saat merasakan tanah di sekitarnya juga terasa hangat. Mereka khawatir jika sewaktu-waktu lubang tempat keluarnya gas itu akan meledak. Selain berbau mirip elpiji, keluarnya gas itu tak lama setelah terjadi gempa bumi.
Hingga hari ini gas tersebut masih terus keluar meski dengan intensitas lebih kecil. Sejumlah warga mengatakan keluarnya gas pada hari kemarin juag disertai asap tipis. Namun saat ini asap tersebut tak terlihat.
Petugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi Kota Kediri yang meneliti fenomena tersebut tidak memberikan penjelasan. Petugas hanya mengambil contoh gas ke dalam wadah untuk diteliti kandungannya di laboratorium.
“Kami akan buat kesimpulannya bersama Dinas Lingkungan Hidup jika sudah ada hasil dari laboratorium,” kata Priyo Susanto, Sekretaris Dinas Perindustrian Kota Kediri.
Keluarnya gas otomatis mengundang perhatian warga yang berbondong-bondong menyaksikan. Tak sedikit yang mengabadikan tempat itu menggunakan kamera telepon genggam untuk dipasang di media sosial.
Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
28 Oktober 2022
Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri