Pendamping Angkat Kaki, Anak Mantan Gafatar Nyanyi 'Bongkar'  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 29 Februari 2016 18:36 WIB

Seorang mantan anggota organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) beraktvitas di tempat penampungan Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, 26 Januari 2016. Sekitar 431 orang mantan anggota Gafatar ditampung di Asrama Haji Donohudan. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Boyolali - Lambatnya proses pemulangan warga bekas pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menyebabkan penyuluh agama yang mendampingi warga eks Gafatar memilih angkat kaki dari Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.

“Kegiatan kami di Asrama Haji Donohudan terakhir pada 7 Februari lalu,” Ketua Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang Jaurohatul Farida, Senin, 29 Februari 2016.

Jaurohatul mengatakan sumber daya manusia, dana, dan waktu kelompok mereka terbatas. “Kami kehabisan tenaga, sementara masih banyak pekerjaan lain yang harus kami selesaikan,” kata Jaurohatul, yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Remaja.

Menurut Farida, para eks Gafatar yang hingga kini masih ditampung di Asrama Haji Donohudan sudah melampaui batas masa darurat. Artinya, eks Gafatar itu sudah melewati masa transisi dan telah menyesuaikan diri dengan kondisi yang kini mereka hadapi.

Setelah terbiasa dengan kehidupan di tempat penampungan, Farida berujar, eks Gafatar itu mestinya juga sudah bisa mandiri dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Farida meminta pemerintah segera mencari solusi yang terbaik agar para eks Gafatar tidak terlalu lama hidup di tempat penampungan. Hingga Senin siang, eks Gafatar yang ditampung di Asrama Haji Donohudan masih 368 orang.

Anak-anak eks Gafatar mengisi waktu dengan bermain di sekitar Gedung Jeddah dan Muzdalifah tanpa pendamping. Dari pantauan Tempo, terlihat sejumlah anak eks Gafatar belajar menyanyi dengan menirukan lagu yang mereka putar dari telepon seluler. Namun mereka tidak menyanyikan lagu anak-anak, melainkan lagu lawas dari grup musik Swami yang berjudul Bongkar. Lagu yang didendangkan Iwan Fals itu mereka putar berulang-ulang dan ditirukan dengan suara yang tak kalah lantang. “O, o, ya o, ya o, ya bongkar!”

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

56 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

18 September 2023

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

Otorita IKN akan bisa menerbitkan surat utang alias obligasi dan sertifikat kepemilikan aset atau sukuk pada tahun depan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

4 Agustus 2023

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

Mengibarkan bendera merah putih di depan rumah saat perayaan HUT Kemerdekaan RI hukumnya wajib. Bagaimana jika warga tak mampu membelinya?

Baca Selengkapnya