APRC Berharap Indonesia Tengahi Sengketa Laut Cina Selatan  

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 29 Februari 2016 15:12 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan keterangan pers sebelum bertolak ke Amerika Serikat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 14 Februari 2016. Dalam kunjungannya ke AS, Presiden Jokowi dijadwalkan akan mengikuti US-ASEAN Summit dan bertemu dengan pimpinan perusahaan-perusahaan raksasa bidang teknologi informasi. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perdamaian dan Rekonsiliasi Asia atau Asian Peace and Reconciliation Council (APRC) berharap Indonesia ikut berperan penting dalam mengatasi ketegangan di Laut Cina Selatan. Ketua APRC Surakiart Sathirathai mengatakan keterlibatan Indonesia penting karena bisa diterima di kawasan Asia Tenggara.

"Posisi Indonesia, termasuk kepemimpinan Wakil Presiden Jusuf Kalla, amat penting untuk mendorong perdamaian di Laut Cina Selatan," katanya di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 29 Februari 2016.

Menurut Sathirathai, Kalla mempunyai kecakapan dan dianggap bisa menjalin komunikasi dengan negara-negara yang mempunyai kepentingan di kawasan itu. Ada empat negara di Asia Tenggara yang dianggap berkepentingan terhadap Laut Cina Selatan, satu negara lain ialah Cina.

Sebagai anggota APRC, dia melanjutkan, Indonesia bisa berperan menjaga perdamaian dan kemajuan di wilayah itu. "Pertemuan tak hanya membahas stabilitasi, tapi juga pengembangan area minyak dan gas," ujarnya. Selain Indonesia, APRC akan melibatkan Amerika Serikat dan Eropa sebagai penengah dan membantu menemukan solusi.

Dalam pertemuan itu, belum ada solusi atau komitmen yang menjadi target APRC dan Indonesia. Namun, menurut Sathirathai, pertemuan selanjutnya tak mesti menunggu ASEAN Summit. "Pertemuan selanjutnya (antara ASEAN dan Cina) bisa kapan dan di mana saja," tuturnya.

Kalla berpandangan kepentingan Cina di wilayah Laut Cina Selatan tidak lepas dari perdagangan. Ia menganggap Cina tak mungkin berniat menguasai kawasan itu lewat kekuatan. Kalaupun nantinya ada sumber daya alam, dia melanjutkan, jalan terbaik adalah bekerja sama di wilayah masing-masing. "Dibutuhkan perundingan dalam hal pembagian wilayah," ujarnya.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

5 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

9 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

9 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

10 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

10 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

11 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

13 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

13 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

15 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

18 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya