Penolak Bandara Ini Terancam Terusir dari Desanya

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 22 Februari 2016 19:33 WIB

Ratusan warga yang tergabung dalam kelompok Wahana Tri Tunggal (WTT) berkumpul untuk menghadang petugas dari Badan Petanahan Nasional (BPN) saat melakukan pengukuran serta pematokan di Pedukuhan Kalirejo, Desa Glagah, Temon, Kulon[progo, Yogyakarta, 16 Desember 2015. Relokasi bagi warga terdampak pembangunan bandara hanya pada hunian baru, lahan yang dapat digarap sebagai pengganti mata pencaharian warga yang mayoritas petani belum bisa diprioritaskan. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ratusan penduduk yang menolak proyek bandara di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, terancam terusir. “Kalau tak mau pindah, akan ada unsur pemaksaan agar warga meninggalkan lahannya,” kata Kepala Seksi Survei dan Pemetaan Badan Pertanahan Kulon Progo Obed Tri Pambudi seusai pengukuran di Dusun Sidorejo, Senin, 22 Februari 2016.

Dia menunjuk Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Lahan untuk Pembangunan bagi Kepentingan Umum. Meski, kata dia, bagi warga yang menolak ganti rugi bisa juga berurusan dengan proses konsinyasi di pengadilan.

Sekitar 200 warga yang tergabung dalam paguyuban Wahana Tri Tunggal (WTT) di Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon, menolak menyerahkan lahan mereka untuk dijadikan bandara baru yang rencananya dijadikan pengganti bandara Adisucipto Yogyakarta.

Proses pengukuran lahan milik warga terdampak pembangunan calon bandar udara baru di Kabupaten Kulon Progo kini telah selesai. Lahan itu berupa pekarangan, bangunan, dan sawah. Pengukuran terakhir dilakukan di lahan warga yang setuju pembangunan bandara, tapi lokasinya di permukiman warga penolak bandara di Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon.

Sebanyak 428 aparat keamanan pun dikerahkan. “Ada 14 bidang yang kami ukur terakhir ini. Itu milik warga yang tinggal di basis WTT, tapi kooperatif dengan pembangunan bandara,” kata Obed.

Pada 24-25 Februari petugas akan menyusun laporan yang akan diserahkan kepada Ketua Panitia Pembebasan Lahan, Kepala BPN DIY Ari Yuwirin pada 26 Februari 2016. Sedangkan proses pengadaan jasa appraisal untuk menentukan nilai ganti rugi berlangsung selama 45 hari mulai Maret 2016.

Adapun pengukuran lahan milik warga WTT ditiadakan. Menurut Obed, hal ini lantaran mereka hingga kini masih menolak pembangunan bandara dan semua prosesnya, termasuk pengukuran lahan. “Kami mengandalkan data sertifikat lahan mereka di BPN. Mereka juga sudah tahu,” kata Obed.

Koordinator WTT, Martono, mengatakan warga WTT tak ada yang meneken pengukuran lahan untuk bandara. Total ada 350 bidang lahan milik penduduk Dusun Macanan, Kretek, Sidorejo, Bapangan, Kepek yang berada di Desa Glagah. “Kami tetap bertahan menolak,” kata Martono yang mengaku sudah mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

16 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

23 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

24 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

32 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

34 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

43 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

45 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

47 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

47 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya