Tiga Fakta LGBT Versi Penulis Buku 'Anakku Bertanya LGBT'  

Reporter

Sabtu, 20 Februari 2016 08:57 WIB

Sejumlah perwakilan Forum LGBTIQ Indonesia mengadakan konferensi pers guna menggugat pernyataan beberapa pejabat negara tentang LGBT di media massa di kantor LBH Jakarta, 27 Januari 2016. TEMPO/Arief Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Agung Sugiharto, penulis buku Anakku Bertanya tentang LGBT, mengungkap tiga fakta tentang lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Ketiganya ditemukan lewat interaksi yang sudah dia lakukan dengan komunitas LGBT sejak 2008, lalu menulis buku pada 2014, dan kini mengasuh Yayasan Peduli Sahabat yang sudah tersebar di 40 kota dengan fokus pendampingan sosial.

Sinyo, sapaan Agung, bersentuhan dengan dunia LGBT pada 2008 saat mengikuti lomba penulisan tentang seksualitas. “Saya dulu orang awam, niat awalnya ikut lomba menulis. Mau enggak mau berhubungan dengan narasumber, ternyata di luar dugaan saya selama ini,” katanya saat dihubungi, Jumat, 19 Februari 2016.

Dari sana ia menemukan fakta pertama bahwa pelaku tindakan homoseksual juga berasal dari heteroseksual. Mereka berubah orientasi seksual setelah mengenal seks sesama jenis. Akhirnya mereka ketagihan. Alasannya beragam, seperti bebas dari risiko kehamilan, bebas dari rasa curiga, dan bebas dari tuntutan karena tahu sama tahu. “Mereka juga berpikir bahwa seks dengan wanita itu membosankan.”

Alumnus Universitas Negeri Yogyakarta itu kemudian mendapati kenyataan kedua dari ratusan orang LGBT yang ia ajak berdialog selama ini. Kenyataan itu adalah banyak di antara mereka justru kukuh menjalani kehidupan sebagai LGBT akibat stigma negatif dari orang-orang sekitarnya. “Padahal mereka butuh curhat. Mereka akan menjauh kalau dituding sebagai penyakit dan pendosa,” ujar Sinyo.

Dia mengaku termasuk yang sabar mendengarkan cerita mereka. Rata-rata setiap bulan, ia mengaku mendampingi lima orang sejak 2008 hingga 2014. Dari berbagai pengalamannya berinteraksi dengan kalangan LGBT itulah, ia menulis sebuah buku berjudul Anakku Bertanya tentang LGBT pada 2014 sekaligus mendirikan Yayasan Peduli Sahabat.

Sejak berdiri pada 14 Maret 2014, Yayasan Peduli Sahabat kini telah memiliki cabang pendampingan di 40 kota. “Semuanya bersifat sosial. Mereka enggak dibayar sama sekali,” tutur Sinyo.

Dari perkembangan itu pula dia semakin yakin dengan fakta ketiga, yakni sejatinya terdapat perbedaan yang cukup mendasar antara mereka yang memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis atau same sex attraction (SSA) dan LGBT. Menurut dia, LGBT adalah identitas sosial sebagai bentuk penerimaan diri, pencitraan, dan aktualisasi diri sebagai lawan dari identitas heteroseksual.

“Itulah mengapa kaum LGBT juga ingin diakui eksistensinya di mata masyarakat sampai tataran persamaan legalisasi pernikahan dan lain sebagainya,” ucapnya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

3 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

9 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

11 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

25 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

45 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya

Baca Selengkapnya

Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

6 November 2023

Ada Beasiswa Gandeng Kampus Top Jatim, Mengapa Banyak yang Tak Memanfaatkan?

Pimpinan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat menjalankan program unggulan Beasiswa Pemuda Tangguh untuk jenjang SMA.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

25 Oktober 2023

Piala Dunia U-17 2023: Penguat Sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo Mulai Dipasang

Pemerintah Kota Surabaya dan provider memasang penguat sinyal di Stadion Gelora Bung Tomo menjelang Piala Dunia U-17 2023.

Baca Selengkapnya