Jawa Barat Perpanjang Tanggap Siaga Darurat Bencana

Reporter

Sabtu, 13 Februari 2016 04:19 WIB

Pekerja membersihkan reruntuhan rumah yang hancur akibat tergerus longsor yang disebabkan derasnya aliran saluran air di perumahan Giri Mekar Permai, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 4 Januari 2016. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Haryadi Wargadibrata mengatakan, pemerintah Jawa Barat merevisi masa waktu status siaga bencana longsor dan banjir.

“Sekarang kondisinya sudah siaga darurat sampai tanggal 4 Mei, tadinya rencananya hanya sampai 4 April," kata dia di Bandung, Jumat, 12 Februari 2016.

Haryadi mengatakan, revisi yang tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur tentang penetapan status siaga darurat bencana banjir dan longsor itu memperhitungkan jeda waktu perkiraan musim hujan awal tahun ini. “Namanya perkiraan juga suka gak tepat, makanya kita tambah juga spare waktu sekaligus untuk waktu evaluasi menghadapi kemungkinan bencana selanjutnya yakni kekeringan,” kata dia.

Menurut Haryadi, perkiraan musim hujan di Jawa Barat mengacu pada perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika berlangsung hanya sampai Maret ini. BMKG akan menguji lagi sepuluh hari pertama setelah musim diperkiraan berakhir, hingga tiga minggu.

Haryadi mengatakan, selama masa siaga darurat banjir dan longsor yang sudah berlangsung satu setengah bulan sejak 4 Januari 2016 sudah terjadi sejumlah bencana banjir dan longsor di Jawa Barat. “Kita doakan tidak ada yang besar. Yang terjadi kecil-kecil, tapi meriah. Banyak sekali,” kata dia.

Diantaranya, longsor skala kecil terjadi di Garut, Cianjur, Sukabumi, Bandung Barat, dan Tasikmalaya. Bencana banjir juga terjadi di sejumlah lokasi diantaranya di Indramayu, Kabupaten Bandung, serta Tasikmalaya. Majalaya dan Cieunteng di Kabupaten misalnya yang menjadi langganan banjir, tinggi genangan air sudah terjadi berkisar 50 centimeter hingga 80 centimeter.

Haryadi mengklaim, mitigasi potensi bencana sudah dilakukan jauh-jauh hari. “Mudah-mudahan tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan. Mitigasi, sosialisasi sudah kita lakukan sebelum Januari, sudah sejak September,” kata dia.

Menurut Haryadi tiap daerah punya potensi bencana berbeda. Di wilayah Jawa Barat selatan misalnya, mayoritas berpotensi terjadi bencana longsor, diantaranya di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya. “Hampir semua daerah yang berbukit di selatan itu rawan longsor,” kata dia.

Potensi banjir umumnya mengancam daerah Jawa Barat bagian utara. Haryadi mengatakan, penyebabnya mulai dari luapan sungai, banjir rob akibat naiknya muka air laut, hingga abrasi pantai. Abrasi pantai misalnya mengancam di sejumlah daerah di Subang dan Karawang. “Itu pengikisan pantai, tapi ada juga kemungkinan intrusi air laut,” kata dia.

Haryadi mengatakan, ancaman angin puting beliung juga rawan di sejumlah daerah. Diantaranya, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Indramayu, dan Karawang. “Sekarang curah hujan tidak menentu, harus hati-hati. Biasanya terjadi pagi, sore hingga malam hari,” kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pemerintah provinsi menyediakan Rp 75 miliar dalam Pos Dana Tidak Terduga untuk mengantisipasi ancaman bencana tahun ini. “Tiap tahun harus disediakan, jangan sampai ada bencana yang membutuhkan anggaran, gak ada anggarannya,” kata dia di Bandung, Rabu, 10 Februari 2016.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan mengatakan, dana serupa juga disediakan oleh tiap kabupaten/kota untuk mengantisipasi kemungkincan bencana alam. “Kabupaten/kota juga punya dana yang sama, kalau kekurangan, baru disuntik dari provinsi,” kata dia.

Menurut Aher, mitigasi menghadapi ancaman bencana memasuki puncak musim hujan ini terus dilakukan. Pemerintah Jawa Barat menyiapkan langkah antisipasi bermodal peta rawan bencana yang salah satunya diterima dari Badan Geologi setiap bulannya.

“Pada akhirnya prediksi itu, kejadiannya kita tidak tahu kapan, yang penting kita siap menghindarkan diri dari kawasan rawan,” kata dia. Aher mengklaim, kendati tidak merinci jumlahnya, kejadian bencana di awal tahun ini relatif lebih sedikit jumlahnya dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

AHMAD FIKRI



Berita terkait

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

7 hari lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

15 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

16 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

23 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

33 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

38 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

42 hari lalu

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

43 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

11 Maret 2024

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya