VB Da Costa Pendiri PDI Meninggal, Mengeluh Sakit Punggung
Editor
Yudono Yanuar Akhmadi
Jumat, 12 Februari 2016 22:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah nomor 5 di Jalan Wijaya Kusuma Cilandak, Jakarta Selatan itu lengang. Pagar besinya sedikit terbuka. Orang-orang bisa mengintip kursi-kursi ditumpuk di bawah tenda yang dipasang di halaman. Belasan karangan bunga dari pejabat berjajar dalam sepi. "Semuanya sedang ke pemakaman," kata Marcel da Costa, Jumat, 12 Februari 2016.
VB Da Costa, si pemilik rumah, meninggal kemarin. Marcel adalah keponakannya. Ia berkata pamannya baru dimakamkan jam 2 siang tadi. Rumah yang dihuni VB bersama istri, anak, menantu, dan cucunya itu kini sepi.
Komariah, pembantu keluarga da Costa mengatakan majikannya meninggal sekitar pukul 14.30 WIB kemarin. Sudah seminggu VB mengeluh sakit punggung. Dua hari lalu keluhannya semakin jadi. "Sampai akhirnya tidak bisa bangun dari tempat tidur," kata Mar, demikian Komariah biasa disapa. "Kata ibu, bapak sakit jantung."
Sekitar pukul 13.00 WIB kemarin, Mar mengatakan VB mengeluh punggungnya sakit luar biasa. Sriati, istri VB yang seorang dokter itu pun pulang dari tempat praktiknya untuk merawat dan memberi obat suaminya. VB terlihat gelisah dalam pembaringan kala itu. Ia ingin miring ke kiri namun tak bisa. Akhirnya ia miring ke kanan. "Setelah itu nggak ada," kata Mar.
Veronica Budhi Oetami, keponakan VB pun membenarkan bahwa pamannya punya riwayat sakit jantung. "Dulu sudah pernah di by pass," ucapnya. Namun, ia tak menduga pamannya yang berusia 89 tahun itu kini sudah tidak ada. "Cepat sekali."
Saat mulai kesakitan, Mar mengaku sudah menghubungi rumah sakit untuk meminta dijemput ambulance dari Rumah Sakit Mayapada. Namun, ambulance datang terlambat. Begitu sampai, detak jantung VB sudah berhenti.
VB da Costa adalah salah satu pendiri Partai Demokrasi Indonesia -kini PDI Perjuangan. Jenazah anggota Dewan Konstituante 1955-1959 itu dikebumikan di pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
PDI merupakan fusi dari lima partai politik, yakni Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, Partai Musyawarah Rakyat Banyak, dan Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI). VB Da Costa adalah tokoh dari Partai Katolik.
Penggabungan ini menjadi penting bagi pemerintahan Orde Baru untuk membangun citra demokrasi di mata dunia karena memiliki parlemen dan partai politik yang mewakili semua elemen. Melalui serangkaian negosiasi akhirnya berdiri Partai Demokrasi Indonesia pada 10 Januari 1973.
MAYA AYU PUSPITASARI