'Pesta' Gay Surabaya, Panitia: Hanya Sosialisasi HIV/AIDS  

Reporter

Senin, 8 Februari 2016 10:37 WIB

Anggota Forum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, Intersex, dan Queer (LGBTIQ) menunjukan pin saat mengikuti kegiatan Dialog Nasional Gerakan LGBTIQ Indonesia di Medan, Sumatera Utara, 17 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya - Panitia G Nite Party, acara yang dibatalkan setelah diancam dibubarkan oleh Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya pada Minggu malam, 7 Februari 2016, membantah itu pesta khusus kalangan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Menurut dia, kata party atau pesta disematkan hanya untuk membuat kemasan terlihat menarik. "Bukan, itu acara untuk umum, siapa pun boleh ikut. Sebenarnya itu acara edukasi dan sosialisasi bahaya HIV/AIDS," kata perwakilan King Entertainment sebagai penyelenggara G Nite Party, Dodik Indrianto, saat dihubungi, Ahad malam, 7 Februari 2016.

Dodik menjelaskan, acara tersebut mengambil konsep pesta agar menarik lebih banyak peserta. Menurut dia, sebelumnya sudah pernah diselenggarakan tapi berupa gathering, jadi yang datang tidak banyak. "Kali ini kami bikin biar suasananya tidak membosankan," ujarnya.

Sebagai bukti, Dodik menambahkan, panitia turut mengundang Dinas Kesehatan Surabaya, Dinas Sosial Surabaya, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Surabaya, dan tiga puskesmas di Surabaya. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan serupa digelar pula di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bogor.

“Tujuannya agar semua lebih berani memeriksakan diri, agar semuanya aware dengan diri sendiri,” tuturnya mengutip kata “berani” seperti yang dicantumkan dalam undangan yang disebar.

Baca: Menteri Nasir: Organisasi LGBT Tidak Dilarang di Kampus

Karena acara batal, manajemen King Entertainment menyebarkan informasi kepada para calon peserta. Dalam pesan berantai itu disebutkan bahwa acara yang sedianya diadakan pada Minggu, 7 Februari 2016, pukul 23.00 itu resmi ditunda sampai waktu yang disepakati.

Pendiri komunitas GAYa Nusantara, Dede Oetomo, menyayangkan batalnya acara G Nite Party tersebut. Dia sejatinya terlibat dalam acara itu. “Kampanye tes HIV biasa, program Kementerian Kesehatan. Sudah lama diadakan di Surabaya, di Jakarta juga,” ucapnya.

Dede menerangkan, kampanye dalam bentuk pesta diberikan karena model seperti itu yang sesuai bagi kalangan LGBT. Sebaliknya, kalau diajak ke klinik akan dianggap membosankan dan menakutkan. "Di Bangkok pun kampanyenya dibikin berbentuk pesta,” kata Dede.

Kampanye tentang pentingnya tes HIV/AIDS ini juga menyasar masyarakat umum. “Kalau mau datang ikut tes, silakan,” ujar Dede. Apalagi kampanye ini merupakan program dari Kementerian Kesehatan. Untuk itu, ia berharap, ke depan, acara serupa tak perlu mendapat tentangan dan ancaman dari aparat kepolisian.

ARTIKA RACHMI FARMITA


Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

3 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

9 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

11 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

11 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

11 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

21 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

25 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya