DBD di Subang Serang 97 Orang  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 4 Februari 2016 09:58 WIB

Saliyo menemani anaknya yang dirawat akibat DBD di RSUD Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, 30 Januari 2015. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Subang - Wabah demam berdarah di Subang, Jawa Barat, sepanjang pertengahan Januari hingga awal Februari 2016, telah menjangkiti 97 orang. Satu orang di antaranya meninggal dunia.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Elita Budiarti mengatakan serangan demam berdarah saat itu memang tertinggi dan kemungkinan hingga pertengahan Februari.

Ia membandingkan serangan DBD pada tahun lalu yang memakan korban hingga 91 orang. "Artinya, serangan DBD tahun ini lebih masif," kata Elita kepada Tempo, Kamis, 4 Januari 2016.

Meski serangan DBD sudah dinilai serius, Elita belum mau menetapkannya sebagai peristiwa kejadian luar biasa. Dia akan terus berupaya mengantisipasinya supaya serangan demam berdarah yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu tidak semakin meluas.

Ia berharap warga melakukan upaya pencegahan dini dengan tindakan M3 plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur, serta membudayakan hidup sehat di lingkungan keluarga dan lingkungan sosial di sekelilingnya. "Caranya kan sederhana, tapi hasilnya jitu," kata Elita.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Maxi mengatakan, meski intensitas serangan demam berdarah tersebut menunjukkan kenaikan jumlah, dia mengaku penanganannya masih terkendali.

Maxi menambahkan pengendalian serangan DBD, selain dilakukan dengan 3M plus, telah dilakukan dengan cara fogging atau pengasapan. Namun upaya fogging dinilainya kurang efektif karena tak sampai membunuh sampai jentiknya. "Yang paling efektif ya dengan 3M plus itu," ia menegaskan.

Menurut Maxi, daerah serangan "nyamuk kota" tersebut paling banyak menerpa warga Kecamatan Pagaden, Pagaden Barat, Cipunagara, dan Cisalak. Bukan cuma serangan demam berdarah, melainkan pada musim puncak hujan juga dibayangi serangan diare.

Kardilan, Ketua RW Sukamelang, Kelurahan Sukamelang, mengatakan di lingkungannya saja tercatat ada delapan orang yang sudah terserang demam berdarah. "Kebanyakan usia balita," ujarnya. Ia mengaku sudah mengajukan tindakan pengasapan kepada pihak dinas kesehatan.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Ciereng Dwinan Merchyawati mengatakan jumlah pasien demam berdarah yang menjalani rawat inap terus menunjukkan peningkatan. "Sehari bisa sampai 20 orang bahkan lebih. Terus terang kami pun kewalahan," katanya. Tak heran kalau di antara pasiennya ada yang menjalani rawat inap di lorong ruang IGD.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

9 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

11 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

11 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

13 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

21 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

21 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

23 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

32 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

33 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya