Pembunuhan Engeline, Agus Tay: Tuntutan Jaksa Berat

Selasa, 2 Februari 2016 18:29 WIB

Terdakwa Agus Tay Hamba May (kanan) memperagakan proses penguburan jenazah Engeline saat persidangan di TKP kasus pembunuhan Engeline di Denpasar, 14 Januari 2016. Agus Tay merupakan pelaku penguburan jenazah bocah 8 tahun tersebut. TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Denpasar - Terdakwa pembunuhan Engeline, Agus Tay Hamda May, mengatakan tuntutan jaksa terhadapnya selama 12 tahun penjara sangat berat. "Saya serahkan kepada pengacara saya. Kalau ingin pulang, saya ingin pulang. Ini (tuntutan jaksa) sangat berat," katanya seusai persidangan, Selasa, 2 Februari 2016.

Jaksa penuntut umum, yang dipimpin Ketut Maha Agung, menuntut Agus dengan hukuman 12 tahun penjara. Agus dianggap terbukti membiarkan kekerasan terhadap Engeline, yang menyebabkan kematian bocah berusia 8 tahun itu.

Menurut Maha Agung, dalam unsur tindak pidana, Agus juga terlibat dalam menguburkan mayat dan menyembunyikan kematian Engeline. Menurut jaksa, tindakan Agus sesuai dengan Pasal 76C KUHP juncto Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak serta Pasal 181 KUHP.

Kuasa hukum Agus Tay, Haposan Sihombing, meminta waktu dua pekan untuk menyusun pembelaan (pleidoi) terhadap kliennya pada 16 Februari 2016. "Sebagai kuasa hukum Agus Tay, kami sangat kaget. Klien kami dikatakan membiarkan kekerasan terhadap anak, pada saat yang mana?" katanya.

Menurut Haposan, sesuai dengan fakta, justru Agus Tay berada di bawah tekanan dan ancaman mantan majikannya, Margriet. "Kalau pembiaran, berarti saksi-saksi yang tahu Margriet melakukan kekerasan bisa ditarik dong, kalau asumsi jaksa seperti itu," tuturnya.

Haposan tidak menampik Pasal 181 yang dituntut kepada kliennya terkait dengan penguburan jenazah Engeline. "Fakta penguburan, kami sependapat. Tapi pasal yang berkaitan dengan keterlibatan dalam pembunuhan dan perencanaan pembunuhan, itu tidak," ujarnya. "Berdasarkan fakta persidangan, Agus Tay hanya menguburkan. Ancamannya bukan tahun, melainkan cuma 9 bulan."

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

7 menit lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

3 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

8 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya