Targetkan 1.000 Ha, Gafatar Jadikan Kalimantan sebagai Lumbung Pangan

Reporter

Senin, 1 Februari 2016 19:47 WIB

Satu keluarga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) turun dari bus yang menghantarkan mereka dari tempat penampungan asrama haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah menuju Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Total sebanyak 5 bus mengangkut mantan anggota Gafatar yang berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Boyolali - Menurut salah seorang pengikut Gerakan Fajar Nusantara asal Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Zainudin, 40 tahun, organisasinya menargetkan Pulau Kalimantan sebagai pusat lumbung pangan yang dapat mencukupi kebutuhan seluruh Indonesia.

“Kami memasang target dalam tujuh tahun bisa mengolah lahan seluas 1.000 hektare di Kalimantan untuk pertanian,” katanya saat ditemui Tempo di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, pada Senin, 1 Februari 2016.

Zainudin berujar rencana mewujudkan program kemandirian pangan di Kalimantan itu telah disiapkan Gafatar secara matang sejak 2014. Sejak saat itu, para pengurus Gafatar di berbagai daerah mulai gencar melakukan sosialisasi kepada warga yang berminat untuk bergabung.

Menurut Zainudin, tiap pengikut Gafatar ditargetkan bisa mengumpulkan modal masing-masing Rp 40 juta. Modal tersebut kemudian dikumpulkan menjadi satu untuk membeli lahan, membangun permukiman, membeli alat-alat pertanian, hingga untuk persediaan selama menunggu masa panen.

“Tapi target sebesar itu tidak wajib. Meski tidak punya uang, mereka tetap diberangkatkan ke Kalimantan selama punya semangat untuk bekerja sama,” ujarnya. Bersama istri dan empat anaknya, Zainudin termasuk rombongan yang terdiri atas 20 orang dari Simalungun yang berangkat ke Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, pada Oktober 2015.

Tidak seperti pengikut Gafatar lain yang menjual harta bendanya, sebagai buruh tidak tetap, Zainudin hanya bisa mengumpulkan uang kurang dari Rp 40 juta dari hasil meminjam kepada sejumlah temannya di kampung. Dia menambahkan, para pengikut Gafatar berangkat tanpa ambisi memperkaya diri sendiri.

Menurut Zainudin, memang ada rencana membagi keuntungan hasil panen sesuai dengan besar modal awal masing-masing. “Tapi rencana itu masih jauh. Sebab, keuntungan dari panen akan diputar menjadi modal untuk membuka lahan lagi. Begitu seterusnya sampai swasembada pangan untuk Indonesia bisa terwujud,” ucapnya.

Kini, semua harapan itu berangsur pupus setelah Zainudin dan ribuan pengikut Gafatar lain dipulangkan ke Jawa oleh pemerintah. Zainudin termasuk rombongan 126 warga asal Sumatera Utara yang tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, sejak Rabu pekan lalu.

“Pemerintah Provinsi Sumatera Utara belum bisa dimintai konfirmasi ihwal kapan mereka akan menjemput warganya di sini,” kata Kepala Sub-Bidang Pemilu, Pendidikan, dan Budaya, Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Jawa Tengah Haerudin.

Haerudin menambahkan, saat ini pemerintah masih berupaya menelusuri dan mendata seluruh aset milik pengikut Gafatar yang tertinggal di Kalimantan. “Kalau dilarang kembali ke Kalimantan, kami akan menuntut pemerintah mengganti semua kerugian kami. Kami pulang mau apa, sudah tidak punya apa-apa lagi,” katanya.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

6 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

12 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

55 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya