Yenny Wahid: Pemerintah Wajib Lindungi Hak Anggota Gafatar  

Reporter

Jumat, 29 Januari 2016 12:53 WIB

Direktur Wahid Institute Yenny Wahid saat memberi sambutan dalam acara Deklarasi Gerakan Perempuan Pro-Birokrasi Bersih dan Melayani (GPP-BBM) di Menteng, Jakarta, (24/07). Gerakan ini merupakan bentuk perwujudan dan pelaksanaan reformasi birokrasi. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid mengatakan pemerintah wajib melindungi hak-hak anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) selama mereka tidak berniat menggulingkan pemerintahan yang sah, terlibat aksi kriminalitas, maupun kekerasan.

Menurut Yenny, keyakinan merupakan hak asasi siapa pun. "Negara maupun masyarakat tidak bisa memaksakan kehendaknya pada mereka," tutur Yenny Wahid saat dihubungi Tempo, Rabu, 27 Januari 2016.

Perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid menilai sikap anggota kelompok Gafatar yang enggan dijemput keluarganya menunjukkan ikatan emosional anggota kelompok sangatlah kuat. "Walaupun dijemput paksa pun nantinya mereka akan tetap menemukan jalan untuk kembali ke kelompoknya," ujar putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.

Lagi pula, Yenny menambahkan, anggota yang tidak mau kembali adalah mereka yang sudah dewasa, bukan anak-anak. "Selama mereka tidak melakukan tindakan kriminalitas, atau menyusun makar, menyusun aksi terorisme dan lain-lain, maka masyarakat harus menghormati pilihan mereka," katanya.

Gafatar dianggap sesat dan menyimpang. Akibatnya, sebagian masyarakat merasa resah dan panik. Namun, Yenny berpendapat untuk menyikapi anggota Gafatar yang terpenting adalah menghindari rasa panik.

Lulusan ilmu administrasi publik di Harvard University, Boston, Amerika Serikat, ini menilai ketika masyarakat terjebak pada kepanikan, biasanya akan berujung pada aksi kekerasan. "Yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan membentengi diri dan keluarga dengan menguatkan akidah," katanya.

Selain itu, tambah Yenny, diperlukan adanya pendekatan dialog untuk menghadapi kelompok ini. "Karena yang namanya keyakinan tidak bisa diubah dengan intimidasi, namun hanya dengan pendekatan hati," tutur Yenny.

"Intinya hak para anggota Gafatar untuk berbeda keyakinan harus dihormati, namun kalau ada tanda-tanda mereka melakukan gerakan yang berujung pada pendirian sebuah negara baru, tentu harus disikapi secara hukum pula," katanya.

DINI TEJA

Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

6 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

11 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

54 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya