Diaspora Indonesia di AS Diam-diam Ungkapkan Ini kepada Risma
Editor
Anton Septian
Rabu, 27 Januari 2016 12:28 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya terpilih Tri Rismaharini menyempatkan diri bertemu dengan para diaspora Indonesia di Amerika Serikat pada Minggu, 17 Januari 2016. Di sela-sela kunjungannya ke Silicon Valley, San Fransisco, ia berbagi cerita dengan mereka. Di antara ratusan orang itu, ada yang mengaku warga DKI Jakarta.
“Orang-orang itu bilang ke saya, kepingin pulang ke Indonesia dan minta KTP Surabaya,” katanya saat ditemui Tempo, Selasa petang, 26 Januari 2016. Mereka mengaku ingin menjadi warga Kota Pahlawan meski sayangnya mereka telah menjadi warga negara Amerika Serikat.
Tak patah arang, mereka bahkan sempat ‘mengancam’ akan terjadi ledakan penduduk di Surabaya. “Mereka bilang, ‘seandainya kami harus balik ke Indonesia, kami enggak akan milih kembali ke Jakarta, Bu, tapi ke Surabaya. Apakah Ibu siap menerima kehadiran kami di Surabaya?’” Risma pun menanggapi dengan bercanda. “Ya kalau ngurus di Surabaya, satu hari KTP jadi, kok,” jawabnya diiringi gelak tawa.
Saat bertemu dengan para awak Global Silicon Valley (GSV) pada Sabtu, 16 Januari 2016 pun, ia dikatai sebagai "orang gila". “Kami tahu Ibu adalah orang paling gila, karena tidak ada wali kota di seluruh dunia yang mau mengatur lalu lintas sendiri.” Mereka menyatakan telah melihat aktivitas Risma selama menjabat sebagai wali kota pada periode sebelumnya, termasuk saat turun langsung mengatur kemacetan.
Risma menuturkan ia berkunjung ke banyak tempat di Amerika. Sebagian besar ke tempat-tempat rujukan pebisnis startup di antaranya Startup Weekend yang setiap pekan menciptakan aplikasi-aplikasi teknologi terbaru. Ia juga datang ke F50, yakni salah satu akselerator startup yang menjadi platform sindikasi modal ventura dari seluruh dunia untuk menemukan dan mendanai generasi startup berikutnya.
“Aku juga ke Google, Facebook, termasuk pemodal ventura yang tertarik mendanai startup di Surabaya,” tuturnya tanpa mau memerinci lebih lanjut. Ia hanya menambahkan sedikit bocoran, “Dalam waktu dekat dia mau ke Surabaya.”
Tak cukup mengunjungi gudangnya startup yang dibikin di Bay Area itu, Risma secara khusus mengajak kerja sama dengan beberapa akselerator terkemuka untuk menjadi tempat magang anak-anak muda Surabaya nantinya. Beberapa di antaranya ialah StartX, salah satu akselerator yang dibiayai Stanford University dan Global Silicon Valley (GSV).
ARTIKA RACHMI FARMITA