Psikolog: Anak Eks Gafatar Perlu Sekolah dan Arena Bermain  

Reporter

Selasa, 26 Januari 2016 04:04 WIB

Warga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tiba di Blitar, Jawa Timur, 25 Januari 2016. Sebanyak 24 warga eks-Gafatar tersebut selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman mereka di Blitar. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Semarang - Psikolog Universitas Diponegoro Semarang, Hastaning Sakti, mengatakan anak-anak mantan anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah kembali dan menempati masa karantina memerlukan sekolah darurat dan arena bermain.

Menurut Hastaning, dua kebutuhan itu merupakan hal pokok anak mantan anggota Gafatar yang sebelumnya ikut orang tuanya. “Di sana sudah tak sekolah. Mereka kangen, sekolah itu hak mereka,” kata Hastaning Sakti saat menghibur sejumlah anak mantan anggota Gafatar di ruang tunggu Pelabuhan Penumpang Tanjung Emas Semarang, Senin, 25 Januari 2016.

Hastaning meminta layanan sekolah darurat dan arena bermain dibuka di penampungan asrama haji Donohudan Kabupaten Boyolali. “Selain itu, perlu dibedakan penanganan antara orang tua dan anak-anak,” tutur Hastaning.

Baca juga: Menteri Anies Jamin Anak-anak Eks Gafatar Dapat Pendidikan

Dia menuturkan, kondisi anak-anak mantan anggota yang ditemui di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang masih stabil. Meski diakui trauma, mudah dinormalkan kembali. Hastaning menjelaskan, trauma yang dialami anak-anak muncul akibat diangkut orang tuanya tanpa pamit sekolah sehingga belum bisa melanjutkannya di tempat baru.

“Selama ikut orang tuanya, mereka mengaku nyaman, ada yang baru di sana, tempat mancing, makan bebas. Tapi saat pindah mendadak begini, tak jarang sibuk packing dimarahi,” katanya.

Pantauan Tempo di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Senin pagi 25 Januari 2016, seorang anak yang sedang sakit dibawa ke Rumah Sakit Pemerintah Kariadi Semarang. Sedangkan anak-anak yang dalam kondisi sakit ringan mencapai 13 orang. “Sebanyak 42 orang eks anggota Gafatar yang diangkut telah sakit di atas kapal, 14 di antaranya anak-anak," kata Kapten KRI Gilimanuk, Mayor Antonius.

Baca juga: Cara Dinas Sosial Merehabilitasi Eks Anggota Gafatar

Para mantan anggota Gafatar yang tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, langsung mendapat layanan pemeriksaan medis. Tim penjemput mengutamakan pemeriksaan penumpang yang membawa anak-anak. Selain layanan medis, mantan anggota Gafatar didata secara administrasi.

Pantauan Tempo, mereka kelihatan kelelahan ketika tiba. Kemudian tim penjemput memberi makanan dan minuman. Mereka menempati ruang tunggu sambil beristirahat dan makan sebelum diangkut ke Asrama Haji Donohudan Boyolali.



EDI FAISOL




Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

1 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

2 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

5 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

11 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

15 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

45 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

49 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

54 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya