UIN Semarang Kirim Tim Pulihkan Kepercayaan Diri Eks Gafatar

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 25 Januari 2016 12:34 WIB

Seorang Ibu bersama anaknya yang merupakan warga eks-Gafatar berjalan menuju terminal keberangkatan di Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, 22 Januari 2016. Pemerintah memulangkan 2.391 warga eks-Gafatar ke daerah asal yaitu Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Semarang – Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang mengirimkan tim untuk memberikan pendampingan kepada para pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Jawa Tengah yang kini berada di Asrama Haji Donohudan, Surakarta.

Wakil Rektor UIN Walisongo Semarang Imam Taufiq menyatakan tim akan bertugas memulihkan kepercayaan diri para pengikut Gafatar yang sempat dianggap sesat dan mengalami pengusiran.

“Kami meletakkan mereka (eks Gafatar) sebagai sahabat. Mereka butuh support dan kami ingin membantu mereka untuk santai dan memberikan kenyamanan yang layak,” kata Imam Taufiq kepada Tempo di Semarang, Senin, 25 Januari 2016.

Tim UIN Walisongo berangkat tadi pagi. Mereka terdiri atas 15 dosen dan mahasiswa. Tim pendampingan UIN juga menyiapkan bahan-bahan diskusi bersama eks Gafatar dengan berbagai tema, seperti komitmen kebangsaan, cinta Tanah Air, bela negara, hingga konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tim pendampingan dari UIN akan melakukan diskusi dan permainan-permainan agar mereka bisa santai layaknya orang biasa.

Imam menyatakan tim dibagi dalam dua kategori, yakni bidang psikologi yang berbasis pada ilmu tasawuf serta tim yang khusus mendampingi para perempuan dan anak-anak. Tim dari UIN memang sengaja menggabungkan ilmu psikologi dan tasawuf dengan berbasis keagamaan. Sebab, kata Imam, eks Gafatar juga sempat dipersoalkan karena masalah keyakinan.

Imam menyebut eks Gafatar bukanlah pengungsi biasa dan bukan orang yang sakit jiwa. “Maka kami juga akan menggunakan aspek-aspek berbasis keagamaan dan pendekatan spiritual,” ujar Imam. Adapun pendampingan perempuan dan anak dinilai sangat perlu. Sebab, kelompok ini juga harus menggunakan pendekatan secara khusus. Apalagi, kata Imam, jumlah eks Gafatar perempuan dan anak-anak yang ada di Asrama Haji Donohudan mencapai 250 orang.

Tim pendamping UIN juga membawa berbagai alat permainan, seperti bola dan alat bermain catur. “Mereka butuh support sehingga harus ada permainan-permainan yang menghibur,” tutur Imam.

ROFIUDDIN

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

1 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

2 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

5 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

11 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

15 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

45 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

49 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

54 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya