11 Anggota Gafatar Digagalkan Hijrah dari Daerah Ini  

Reporter

Rabu, 20 Januari 2016 23:00 WIB

Formulir organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) milik anaknya saat dirumahnya kawasan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, 13 Januari 2016. TEMPO/IqbaL lubis

TEMPO.CO, Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri di Jawa Timur menjamin keamanan warganya yang pulang dari hijrah Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kalimantan. Pemerintah daerah setempat mengklaim telah menghadang 11 warga lainnya yang hendak menyusul hijrah.

“Jauh sebelum hiruk pikuk ini, bupati sudah mengeluarkan surat edaran pengawasan terhadap gerakan radikal di Kediri,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kediri Haris Setiawan, Rabu 20 Januari 2016.

Haris mengatakan adanya langkah verifikasi terhadap warga yang bergabung dalam organisasi Gafatar. Pemeriksaan dilakukan petugas dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) di sebuah rumah di Kecamatan Pare yang penghuninya dikabarkan ikut hijrah ke Pontianak, Kalimantan Barat.

Dia memastikan aktivitas Gafatar yang berkantor di Kecamatan Gurah telah lama non aktif. Sayangnya pemerintah tak mengetahui jika sejumlah warganya yang tergabung dalam organisasi itu telah berangkat ke Pontianak mengikuti hijrah.

Meski begitu, Haris menambahkan, sebanyak 11 anggota Gafatar lainnya yang hendak menyusul ke Pontianak telah berhasil digagalkan. Kepada mereka, tim gabungan yang terdiri dari tokoh agama, Kesbanglinmas, Koramil, dan Polsek memberi pengertian agar meninggalkan organisasi tersebut.

Pemerintah Kabupaten Kediri juga menyatakan siap melakukan penjemputan terhadap sejumlah warganya yang berada di lokasi penampungan Mempawah, Pontianak. Pemerintah juga menjamin keselamatan mereka jika kelak bersedia pulang ke kampung halaman. “Kami sudah dekati masyarakat dan tokoh agama setempat agar membantu membimbing mereka kembali,” kata Haris.

Sebelumnya seorang warga di Jalan Semeru, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri mengaku kehilangan tiga anggota keluarganya. Minghaj Maitigor, 21 tahun, mengatakan ibu dan dua saudaranya berangkat ke Pontianak sejak 28 Oktober 2015 untuk mengikuti program hijrah yang dilakukan Gafatar.

Mereka terdiri dari ibu yakni Katumi 48 tahun, kakaknya Ganif Eko Yulianto, 30 tahun, dan adiknya Imam Sapta Maulana, 19 tahun. “Mereka diajak ibu yang lebih dulu aktif di Gafatar,” kata Minghaj.

Dalam selama perantauan tersebut, sang adik yakni Imam Sapta Maulana kerap menelepon Mighaj secara diam-diam. Kepada kakaknya, Imam mengaku capek mengikuti program Gafatar yang menyuruhnya bercocok tanam mulai pagi hingga malam tanpa upah sepeserpun.

HARI TRI WASONO


Berita terkait

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

5 hari lalu

Mas Dhito Gelar Halal Bihalal untuk Pegawai Pemkab Kediri

Kegiatan bertajuk Nglencer Ning Pendopo itu dihadiri ribuan pegawai dari tiap OPD.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

5 hari lalu

Mas Dhito: Peluang ke Olimpiade Paris Tidak Mustahil

Demi meraih tiket Olimpiade Paris, Indonesia harus berjuang lebih keras di laga perebutan juara 3.

Baca Selengkapnya

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

6 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

10 hari lalu

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang digadang-gadang mencalonkan kembali sejauh ini masih fokus menuntaskan amanah hingga masa periodenya berakhir.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

16 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik

25 hari lalu

Kolaborasi Pemkab Kediri dan Kepolisian Memasang ATCS untuk Pantau Arus Mudik

Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Kepolisian Resor Kediri memasang Area Traffic Control System (ATCS) di beberapa titik di wilayahnya sebagai upaya untuk mengetahui kondisi arus lalu lintas sekaligus gerak cepat mengurainya jika terjadi kemacetan.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

26 hari lalu

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

Simpang Mengkreng menjadi salah satu titik paling ramai setiap tahunnya sebelum dan setelah Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

34 hari lalu

Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

Bandara Internasional Dhoho tinggal menunggu perizinan penerbangan reguler.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

34 hari lalu

Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

Semua pihak terkait di Kabupaten Kediri konsisten mengawal perkembangan SMA Dharma Wanita Boarding School.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

39 hari lalu

Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

Pada hasil paparan terlihat mayoritas indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Kediri dicapai dengan kategori sangat baik.

Baca Selengkapnya