UI Diduga Teledor, 32 Mahasiswa Sastra Arab Bisa Batal Lulus  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Selasa, 19 Januari 2016 15:12 WIB

mahasiswa jurusan sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya UI tengah rapat mengenai nasib kelulusan mereka di kampus FIB UI Depok, 19 Januari 2016. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Depok - Sebanyak 32 orang mahasiswa Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia melancarkan protes karena terancam batal lulus tahun ini. Penyebabnya, mereka belum menyelesaikan mata kuliah perkembangan sastra Arab yang wajib untuk diambil.

Muhammad Agus Fuad, Ketua BEM Fakultas Ilmu Budaya UI, mengatakan para mahasiswa tidak mengambil mata kuliah itu karena program studi tidak membuka mata kuliah tersebut pada semester sebelumnya. "Kalau di sistem akademik tidak ada, bagaimana mau diambil," katanya, hari ini, 19 Januari 2016.

Bahkan, menurut Agus, pengajar-pengajar di program studi juga tidak menginstruksikan untuk mengambil mata kuliah itu. "Sampai penentuan kelulusan pada 15 Januari kemarin, juga tidak ada," ucapnya.

Hal yang disayangkan, kata Agus, manajemen program studi meminta 32 mahasiswa itu untuk mengambil mata kuliah tersebut pada semester depan dan membatalkan kelulusan.

Padahal dari 32 mahasiswa itu tujuh di antaranya sudah lulus sidang skripsi. Sisanya tengah menyelesaikan 144 SKS tanpa skripsi. "Semua bisa lulus tapi karena ada mata kuliah wajib itu, kami bisa tidak diluluskan," ujarnya.

Baca:
Universitas Indonesia | UI
Mahasiswa Program Studi Fisika UI Menghilang


Menurut Dekan Fakultas Ilmu Budaya UI Adrianus Waworuntu, masalah ini muncul karena salah komunikasi. Dia menjelaskan, setiap fakultas sudah mempunyai prosedur kelulusan yang lengkap, seperti mata kuliah wajib yang harus diselesaikan. "Ini tanggung jawab manajemen di program studi Arab," ujar Adrianus.

Adrianus berjanji akan membantu menyelesaikan masalah ini. "Harus diselesaikan case by case. Sebab, ada yang melakukan skripsi dan harus diperhatikan. Saya cek dulu kelalaiannya," ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan kebijakan semester pendek yang diminta mahasiswa sulit untuk dipenuhi. Sebab semester pendek hanya bisa diambil sekitar Juni-Agustus. Mahasiswa belum diluluskan kendati sudah memenuhi 144 SKS. Soalnya, menurut Adrianus, ada mahasiswa yang sudah mencapai 160 SKS tetapi tak bisa lulus sebelum menempuh mata kuliah wajib.

"Mereka harus membereskan masalah itu. Akan dibicarakan lagi hari senin. Di tingkat lebih tinggi," ujarnya. "Tidak bisa saya luluskan mahasiswa tanpa memenuhi persyaratan akademis."

IMAM HAMDI

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

5 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

23 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

1 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

7 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

8 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

10 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

10 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya