Ajaran Gafatar Sudah Menyebar ke Seluruh Indonesia

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 14 Januari 2016 07:47 WIB

Mahful M. Tumanurung, Ketua Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara). Gafatar.or.id

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Muda Intelijen Kejaksaan Agung, Adi Toegarisman, mengatakan ajaran Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) telah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia. Terdiri dari 34 dewan pimpinan daerah yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

"Keberadaannya sudah meluas ke daerah-daerah terpencil," kata dia di Kejaksaan Agung, Rabu, 13 Januari 2016.

Adi menerangkan Gafatar menarik massa dengan cara melakukan berbagai aksi sosial. Di antaranya seperti kerja bakti, donor darah, sunatan massal, serta bantuan modal usaha.

"Sehingga banyak masyarakat yang bersimpati dan bergabung dengan Gafatar," ujarnya.

Dalam ajaran yang dalam situsnya menyebutkan dipimpin Mahful M. Tumanurung itu, jamaah tak diwajibkan melaksanakan shalat wajib lima waktu, puasa ramadhan, serta perbedaan bacaan syahadat. Gafatar sebelumnya terbentuk dari Al Qiyadah al Islamiyah yang dipimpin Ahmad Moshaddeq alias Musaddeq alias Musadek alias Abdusaalam.

Al Qiyadah al Islamiyah menjadi aliran kepercayaan yang menggabungkan antara ajaran Al Quran, Alkitab Injil, serta Yahudi. Mereka juga mengakui wahyu yang diklaim turun melalui pimpinannya. Sebagai pimpinan, Musaddeq menyatakan dirinya sebagai nabi atau mesias.

Musaddeq mengatakan wahyu yang diterimanya bukan berupa kitab, tetapi pemahaman yang benar dan aplikatif mengenai ayat-ayat Al-Quran yang telah disimpangkan sepanjang sejarah. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memvonis Musaddeq selama empat tahun, dipotong masa tahanan atas pasal Penodaan Agama pada 2008 lalu.

Tak hanya itu, Majelis Ulama Indonesia juga telah menyatakan Al Qiyadah sebagai aliran agama sesat pada 4 Oktober 2007. Sesuai Fatwa MUI Nomor 4 tahun 2007, Al Aiyadah dianggap menyimpang dari agama Islam dan melakukan sinkretisme (penggabungan) agama.

Meski telah menyatakan bertobat, Mussadeq kembali menyebarkan ajarannya dengan menggunakan nama Milah Abraham yang kemudian berubah menjadi Gafatar. Dalam perkembangannya, Gafatar pun saat ini kembali berubah nama menjadi Negara Karunia Tuhan Semesta Alam.

Tim Pakem Pusat berencana melarang ajaran Gafatar dengan menggunakan pendapat MUI dan pihak terkait lainnya. "Ini sesuai dengan Penetapan Presiden nomor 1/PNPS tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan Agama," ujarnya.

Tim Pakem Pusat terdiri dari Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri; Kepala Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat Kementerian Agama; Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, dan Kebudayaan; Wakil Asisten Teritorial Panglima TNI; Direktur Sosial Budaya Badan Intelijen Mabes Polri; serta perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama. Hasil rekomendasi rapat akan ditandatangani Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, dan Jaksa Agung.

Untuk saat ini, Tim Pakem belum dapat menentukan apakah ada unsur pidana dalam ajaran Gafatar. "Kalau nantinya ditemukan unsur pidana, hukumannya lima tahun penjara," kata Adi.

Tim Pakem pun belum mengetahui jumlah pengikut Gafatar. Dalam waktu dekat, menurut Adi, mereka bakal mendalami pergerakan Gafatar beserta jumlah pengikutnya. Markas Besar Polri pun juga belum mendapat data jumlah pengikut Gafatar.

"Kami belum tahu dan tidak bisa mengira-ngira," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan.

DEWI SUCI RAHAYU





Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

6 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

12 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

54 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya