TEMPO Interaktif, Jakarta:Fraksi Kebangkitan Bangsa mendesak pemerintah menggalang kekuatan diplomasi internasional untuk menyeret Amerika Serikat dan sekutunya sebagai penjahat perang. Jika tidak kita lakukan, Amerika tidak akan berhenti. Dia akan mencaplok negara lain, kata Effendy Choiri, Wakil Ketua FPKB dalam jumpa pers di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa, (25/3). FKB menggelar pernyataan menyusul agresi AS dan sekutunya terhadap Irak yang telah memasuki hari keenam. Wakil ketua Komisi Pertahanan dan Luar Negeri ini juga menilai keputusan pemerintah untuk mendesak PBB agar segera mengadakan sidang darurat merupakan keputusan yang bagus dan berani. Namun dia meminta agar hal ini tidak berhenti di tingkat retorika saja. Sebab fraksinya menilai Amerika, Inggris, dan Australia harus diberi sanksi moral, politik, dan yuridis atas pelanggaran terhadap kedaulatan negara lain. Fraksinya menilai, kata dia, saat ini merupakan momentum yang sangat baik bagi pemerintah untuk menaikkan citra Indonesia di mata dunia internasional dengan berperan aktif menggalang gerakan diplomasi anti perang. Ini terutama karena langkah ini sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang mengatakan dengan tegas bahwa Indonesia adalah negara yang anti agresi, anti teroris, dan anti perang. Ia menilai Megawati tidak perlu merasa khawatir bahwa gerakan diplomasi gerakan internasional ini akan berpengaruh terhadap investasi di Indonesia. Ini karena pihak yang melakukan investasi adalah masyarakat dan bukannya pemerintah. Terlebih lagi, lanjut Choiri, banyak rakyat dari negara yang pro perang menolak keputusan pemerintahnya itu. Untuk menyuarakan sikap fraksinya itu, lanjut dia, FPKB akan melayangkan surat ke presiden pada Rabu, (26/3). (Budi Riza Tempo News Room)