Ilustrasi Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU). TEMPO/iqbal lubis
TEMPO.CO, Pontianak - Sebuah stasiun pengisian bahan bakar di Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, meledak pada Kamis, 7 Januari 2016, pukul 06.20 WIB. Akibatnya, lima pegawai SPBU dan dua konsumen mengalami luka bakar.
“Kita masih dalami lebih lanjut penyebab ledakan ini,” ujar Komisaris Polisi Andi Yullapawesean, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Pontianak. SPBU yang terletak di Jalan Sui Jawi tersebut saat ini sudah dipasang garis polisi.
Andi mengatakan ketujuh korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Antonius, Pontianak, yang tak jauh dari tempat kejadian peristiwa. “Saat ini kami sudah memeriksa tiga saksi, salah satunya pengelola SPBU,” ucapnya.
Ledakan yang terjadi mengakibatkan kerusakan yang cukup parah di area SPBU tersebut. Seluruh kaca kantor SPBU pecah dan langit-langit SPBU rusak berat. Petugas Kepolisian Sektor Pontianak Barat dan Shabara Polresta Pontianak mengamankan tempat kejadian perkara. Kejadian tersebut menyedot perhatian warga sekitar. SPBU yang dikenal dengan sebutan SPBU Gertak 1 ini memang berada di permukiman warga.
Anton, 29 tahun, warga Jalan Komyos Sudarso, yang melihat kejadian tersebut memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. “Api berasal dari pompa pertama lalu menimbulkan ledakan di pompa kedua dan ketiga,” tuturnya.
Dinas Pemadaman Kota Pontianak menyatakan dua mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api. Selain alat pengisi BBM, empat kendaraan menjadi korban ledakan ini, yakni sebuah truk trailer dan tiga sepeda motor.
Pertamina Region VI Kalimantan Barat juga menyelidiki lebih lanjut penyebab ledakan ini. “Kami selidiki dari internal HSSE. Kami siap berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam proses investigasi ke depan,” kata Dian Haprasi, perwakilan Pertamina.
“Atas kejadian tersebut, Pertamina akan menanggung seluruh biaya perawatan para korban,” ucapnya.