Susuri Papua: Terjebak Kabut Tebal, Bertemu Sopir Penginjil  

Reporter

Rabu, 6 Januari 2016 09:46 WIB

Taksi Wamena-Tolikara menyusuri jalan di Pegunungan Jayawijaya, Papua, 11 Desember 2015. TEMPO/Maria Rita

TEMPO.CO, Karubaga - Kabut tebal menutupi jalan tanpa aspal dari Tolikara menuju Wamena, Papua. Saat itu, jam sudah menunjukkan pukul 4 sore pada Sabtu, 2 Januari 2016. Supir taksi yang Tempo tumpangi, Nico Hisage, menjelaskan, kabut tebal memang setiap hari turun menjelang sore hingga malam di ruas jalan ini.

“Kabut lebih tebal biasanya terjadi di jalan menuju Puncak Jaya,” kata Nico bercerita sambil menyetir mobilnya.

Sudah menjadi rutenya setiap hari melalui jalan ini sehingga Nico, tanpa bantuan lampu kabut, tahu arah aman menembus kabut. Beberapa truk berjalan beriringan dari arah Wamena sambil membunyikan klakson untuk memastikan ruas jalan aman. Beberapa taksi berlari kencang untuk lolos dari kabut dan kubangan lumpur.

Hujan deras menambah perjalanan kami semakin berbahaya. Ini awal musim hujan setelah 5 bulan musim kemarau. Jarak pandang sore itu berkisar 3-4 meter. Jurang menganga di kanan dan kiri jalan. Dari ketinggian sekitar 3.000 meter dari permukaan laut, semuanya tampak putih keabu-abuan. Puncak pegunungan yang menjulang tinggi tak terlihat.

Menurut Nico, hujan deras terjadi di puncak pegunungan sehingga kabut tebal turun ke jalan. Memang, ia berujar, waktu terbaik untuk melintas di jalan ini adalah sebelum pukul 13.00 untuk menghindari kabut tebal. Ia nekat menerjang kabut tebal karena sudah mengenali medan di sepanjang ruas Tolikara-Wamena.

Beberapa kali terjadi kecelakaan, taksi masuk ke jurang. Namun ia meminta Tempo untuk tak khawatir. Maklum, penumpang taksi yang disopiri Nico hanya Tempo. Ia dan kernetnya semula tidak bermaksud ke Wamena karena sepi penumpang. Kemudian, ia teringat sudah memesan kayu untuk membuat kandang babinya. “Ibu tak usah khawatir, kita aman sampai Wamena, tapi kita berhenti sebentar ambil kayu untuk kandang babi saya,” ujarnya.

Sekitar 1 jam berjalan, kabut tebal mulai menghilang. Puncak pegunungan mulai terlihat. Tampak tumpukan kayu teronggok di pinggir jalan di Distrik Pogu, Tolikara.

Melewati Pogu, Nico melanjutkan cerita tentang pertarungan hidup warga Papua dan perubahan perilaku seiring Papua semakin terbuka dengan kehadiran para pendatang. “Saya mantan preman yang bertobat,” kata pria yang mengaku tidak makan pinang dan rokok.


Kernetnya, yang duduk di belakang, tertawa. Pasalnya, ia sedang asyik mengunyah pinang dan perokok. “Makan pinang itu kesenangan setan,” ujar Nico sambil membujuk kernetnya berhenti makan pinang dan merokok. Selain merusak kesehatan, menurut dia, hal itu merupakan pekerjaan setan untuk merusak orang Papua.

Nico kemudian mengutip ayat-ayat dari kitab suci, Alkitab, tentang larangan dan perintah Tuhan. Kernetnya tersenyum tanpa menanggapi. “Kamu tak percaya, ini baca Alkitab,” kata Nico sambil mengambil sebuah buku yang ditaruhnya di tempat penyimpanan barang di pintu mobilnya.

Pria Papua yang murah senyum ini kemudian menuturkan ia dulu seorang preman yang mangkal di Terminal Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Ia berubah setelah bosan dengan kehidupannya. Tersentuh dengan nasihat seorang pendeta, ia memilih jadi sopir sambil menyampaikan Injil atau kabar baik kepada para penumpangnya. “Akhirnya, jemaat suka dan sebut saya penginjil,” ujar Nico tertawa.

Memasuki Kota Wamena, Nico membuka identitasnya bahwa ayahnya seorang mantan perwira TNI di Papua. Namun ia menolak mengikuti jejak ayahnya sebagai militer. Menjadi preman, ia kemudian bertobat, lalu memilih jadi sopir dan peternak babi. “Harapan saya, Papua lebih baik lagi.”


MARIA RITA



Baca juga:


FPI Persoalkan 4 Status Facebook, Ini Pembelaan Ahmad Fauzi
Anak Politikus Golkar Hajar Polisi, Ini Momen Dramatis Itu


Advertising
Advertising


Jurang Menganga, Kabut Tebal antara Tolikara... oleh tempovideochannel

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

4 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

6 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

7 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

1 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya