TKI Banyuwangi di Taiwan Rawan Meningitis  

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Selasa, 5 Januari 2016 12:11 WIB

Sebanyak 450 WNI dan TKI undocumented yang dipulangkan pemerintah Indonesia dari Arab Saudi melalui Kementerian Luar Negeri tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, 11 November 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Banyuwangi – Ketua Ikatan Keluarga Banyuwangi Taiwan, Krisna Adi, mengatakan tenaga kerja Indonesia di Taiwan rawan terkena penyakit pada bagian otak. Dalam enam bulan terakhir, sedikitnya tiga tenaga kerja wanita asal Banyuwangi terkena gangguan pada otak, bahkan dua di antaranya meninggal.

Kasus terbaru adalah yang menimpa Emi Rusmiyati, yang meninggal pada Senin malam, 4 Januari 2016. Perempuan Dusun Kedung Agung, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, tersebut dirawat di Rumah Sakit Li Shin Iyen Chungli, Taiwan, sejak 29 Desember 2015, karena menderita radang selaput otak atau meningitis.

Emi terakhir kali berkomunikasi dengan keluarganya pada 3 Januari. Setelah itu kondisinya terus memburuk. Emi juga terkena gagal ginjal hingga harus cuci darah sebanyak dua kali. Anak Emi di Banyuwangi, Yuli Antika, sudah memutuskan akan membawa pulang ibunya itu. Namun sekitar pukul 18.00 WIB, Emi dikabarkan mengembuskan napas terakhir.

Pada September 2015, Sholihatun, asal Desa Sumber beras, Kecamatan Muncar, dirawat di Rumah Sakit (RS) Thai Ta Iyen, Taipei. Dia akhirnya meninggal setelah kritis karena mengalami pembengkakan otak.

Masih di bulan September, TKW lain bernama Sugiayem asal Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, sempat koma selama empat bulan karena ada tumor di bagian otaknya. Sugiayem akhirnya berhasil disembuhkan setelah dibawa pulang ke Banyuwangi dan ditangani tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan.

Krisna Adi mensinyalir, TKI di Taiwan rawan terkena gangguan pada otak karena dampak radiasi telepon seluler. Sebab ketergantungan TKI terhadap ponsel sangat tinggi. Bahkan banyak TKI yang memiliki empat-lima ponsel sekaligus. “Saat tidur mereka juga mengaktifkan telepon genggam,” katanya.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Banyuwangi Alam Sudrajat mengaku belum mengetahui penyebab pasti gangguan otak yang diderita TKI di Taiwan. Menurut dia, Dinas sebatas memfasilitasi kepulangan jenazah TKI maupun membantu perawatan TKI yang kritis di luar negeri. “Kami masih berkoordinasi dengan BNP2TKI untuk memulangkan Emi Rusmiyati,” katanya.

IKA NINGTYAS

TKI

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

19 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

11 November 2023

Polisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal

Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.

Baca Selengkapnya