Susuri Papua: Listrik Padam 6-12 Jam Setiap Hari di Tolikara

Reporter

Selasa, 5 Januari 2016 09:03 WIB

Suasana di kota Karubaga, Tolikara, Papua, 11 Desember 2015. TEMPO/Maria Rita

TEMPO.CO, Karubaga- Pemilik rumah di Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, mulai menyalakan lampu untuk menerangi rumah mereka pada Jumat malam, 11 Desember 2015. Toko-toko penjual pakaian, sepatu, sembako, dan warung makan juga mulai menyalakan lampu. Malam itu, Tolikara yang diguyur hujan ringan tampak terang karena listrik tidak byarpet.

Tempo teringat saat meliput konflik kekerasan pada 17 Juli 2015, listrik berjam-jam padam. Tolikara gelap tanpa penerangan. Kantor pemerintahan daerah Tolikara menggunakan genset setiap kali listrik padam.

(Baca juga: Jangan Kaget, di Papua Harga Sepiring Nasi Pecel Rp 70 Ribu)

Mendadak Kepala Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Tolikara Derwes Djigwa menepikan sepeda motornya di depan satu toko yang berseberangan dengan Rumah Sakit Umum Daerah Karubaga. Seorang wanita yang berada dalam toko mendekati pintu. Ia tersenyum menyapa. “Minta senter kecil, satu saja,” kata Derwes, yang menemani Tempo berkeliling Karubaga.

Lampu senter itu kemudian diberikan kepada Tempo. “Jaga-jaga kalau listrik mati nanti di penginapan,” ujarnya. Jam sudah menunjukkan pukul 20.00 waktu Karubaga. Hujan belum reda.

Benar saja, saat Tempo dalam perjalanan menuju penginapan di Vila Melanesia, beberapa rumah warga di perbukitan gelap. Setiba di penginapan yang seluruh bangunannya terbuat dari kayu, lampu-lampu masih menyala terang.

Liputan Khusus: Menyusuri Papua

Sekitar satu jam kemudian, listrik pun padam di penginapan. Lampu senter sungguh berguna menerangi kamar. Sekitar pukul 07.00 pagi keesokan harinya, listrik baru mengalir. Menurut Waroy, pengelola penginapan Vila Melanesia, listrik setiap hari padam bergiliran. “Setiap hari listrik padam,” ujarnya.

Pemadaman listrik di Tolikara biasanya terjadi 6-12 jam hampir setiap hari. Derwes pun tak tahu pasti alasan pemadaman listrik yang terjadi sudah berbulan-bulan. “Mungkin tidak cukup arus listriknya,” katanya.

Warga Tolikara sepertinya pasrah menghadapi listrik yang padam setiap hari. Mereka pun sudah tahu jadwal listrik padam bergiliran, sehingga mereka sudah mempersiapkan diri beberapa jam sebelumnya. Misalnya, menyediakan lampu cadangan seperti lampu senter dan lilin.


( Lihat Video Lake Sentani Festival )

Tak hanya di Tolikara listrik padam. Saat Tempo menginap di hotel Rannu Jaya II di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, listrik juga padam di malam hari. Menurut Bude, sapaan untuk staf hotel, listrik padam sudah sering terjadi di Wamena. Dan, warga pasrah saja.

(Baca juga: Mengapa Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Papua Amat Mahal?)

MARIA RITA

Berita terkait

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

16 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

18 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

19 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya