Suku Dayak, Tambang, dan Mimpi Jadi Menteri Kabinet Jokowi  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 12 Desember 2015 22:25 WIB

Salah seorang peserta Pekan Budaya Dayak 2013 di Istora Senayan, Jakarta, (27/4). Acara budaya tersebut menampilkan berbagai produk dan potensi Kalimantan, khusus nya budaya suku Dayak. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Banjarmasin - Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Selatan, Difriadi Darjat, menyatakan Suku Dayak di provinsi itu tidak menolak usaha pertambangan, meski terbukti merusak lingkungan. Menurut Difriadi, kekayaan sumber daya alam berupa batubara, mesti dieksploitasi demi mendongkrak kesejahteraan warga lokal.

“Tambang itu pasti merusak lingkungan. Tapi tinggal bagaimana usaha untuk memulihkan lingkungan (yang rusak akibat tambang) itu,” kata Difriadi usai melantik 10 Dewan Adat Dayak kabupaten dan kota se-Kalimantan Selatan, Sabtu 12 Desember 2015.

Difriadi mengklaim, Duku Dayak di Kalimantan Selatan yang hidup di pedalaman hutan, tidak serta merta menolak atas aktivitas pertambangan. Pihaknya tetap mengawal agar korporasi menjalankan tata kelola tambang yang baik. “Kami terus melakukan pengawalan eksploitasi tambang,” ujar dia.

Perihal sengketa hak tanah ulayat yang kerap tampil di tengah eksploitasi tambang, ia menyatakan bahwa persoalan itu sebatas miskomunikasi. Dewan Adat Dayak Kalsel, kata dia, aktif melakukan advokasi atas sengketa tanah ulayat tersebut. “Kalau pandangan enggak sejalan, ya terus bersengketa. Yang satu mau paling kaya, yang satu ingin kaya juga. Kami advokasi untuk menemukan titik tengah,” ia berujar.

Difriadi pun mendesak pemerintah aktif merangkul orang Dayak untuk membangun daerah. Ia merasa pemerintah kurang perhatian terhadap masa depan Suku Dayak di Kalimantan Selatan. Suyanto, Ketua DAD Kabupaten Hulu Sungai Selatan, menyatakan sepakat atas usulan itu. Di lereng Pegunungan Meratus, kata dia, masih banyak Suku Dayak yang minim memperoleh pendidikan dan keterampilan.

“Kami senang kalau pemerintah melibatkan orang dayak membangun daerah. Di tempat kami (kaki Pegunungan Meratus), infrastruktur jalan belum terbangun. Padahal kami juga menangkap pembalak liar yang ketahuan menjual kayu dari hutan,” kata Suyanto.

Adapun Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Tengah, Sabran Ahmad, menyatakan agar pemerintah pusat melibatkan orang Dayak dalam kabinet Presiden Joko Widodo. Selama sembilan tahun terakhir, kata Sabran, orang Dayak tidak pernah dilibatkan untuk membantu tugas presiden. “Tapi kami tetap membina persatuan dan kesatuan NKRI,” ucap Sabran.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

3 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

7 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

9 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

11 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

28 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

29 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

29 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

30 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya