TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Agama Maftuh Basyuni menyatakan pemerintah tidak pernah memberikan stigma negatif terhadap Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki. Stigma bahwa pesantren tersebut merupakan sarang teroris diberikan oleh kalangan pers barat. Dia juga mengatakan pemerintah tidak akan melakukan pengawasan terhadap pondok pesantren. "Tidak ada stigma Ngruki terkait dengan teroris, tuan-tuan yang seharusnya meluruskannya," kata dia kepada wartawan seusai membuka Silaturahmi Nasional Alumni Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sabtu (21/1). Sementara itu, Direktur Pondok Pesantren Al Mukmin, Wahyuddin mengatakan isu terorisme saat ini telah menjadi komoditas. Dia mengatakan saat ini ada yang mempersamakan pengertian terorisme dengan pengertian jihad, qital dan istimata. Padahal hal tersebut sangat berlainan. Ia juga mengatakan agar sebaiknya orang tidak mudah memberikan stigma terhadap orang lain karena itu artinya mendahului hukum Allah. "Pesantren selalu diobok-obok, tetapi tidak ada yang pernah mempertanyakan pelaku korupsi dan kriminal lain itu dulu sekolah di mana. Sebaliknya kalau ada satu dua orang yang pernah belajar di Ngruki dan terkait dengan perbuatan kriminal, orang lantas menuding ke pesantrennya," tukas dia. Imron Rosyid