20 Ribu Cap Tangan di Kain Perca Simbol Tolak Korupsi  

Reporter

Kamis, 10 Desember 2015 17:23 WIB

Kain Perca Anti Korupsi di Hari Perempuan Internasional

TEMPO.CO, Bandung - Komunitas Rumpun Indonesia menggelar pembentangan kain perca integritas di Alun-alun Kota Bandung pada Kamis, 10 Desember 2015. Sekitar seratus orang membentangkan sepuluh baris kain perca yang berisikan pesan antikorupsi beserta cap telapak tangan dari 20 ribu warga.

Pembentangan perca integritas itu merupakan bagian dari rangkaian Festival Antikorupsi 2015. Alun-alun Kota Bandung seketika disulap menjadi lautan kain perca antikorupsi.

Koordinator Perca Integritas Rumpun Indonesia Aryani Murcahyani mengatakan cap tangan perca integritas itu tengah digagas sejak Februari lalu dan baru rampung pada Desember 2015. "Sebanyak 20 ribu cap tangan dari seluruh lapisan masyarakat yang tersebar di 22 kota," ujar Aryani kepada wartawan setelah acara itu.

Ikrar yang menempel di atas kain perca berukuran 30 x 42 sentimeter itu dijalin dengan kain perca lainnya, sehingga membentang panjang menjadi sepuluh baris. Setiap baris mewakili 9 + 1 nilai integritas, yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, kerja keras, sederhana, tanggung jawab, berani, adil, dan sabar.

"Sebetulnya tidak semua kain perca kami bentangkan karena memang panjang sekali dan space alun-alun tidak cukup. Tapi, intinya, kain perca itu merupakan komitmen personal, setelah itu kita jahit lagi yang berarti komitmennya berubah menjadi sikap komunal penolakan tindakan korupsi," kata Aryani.

Rencananya, kain perca integritas itu akan dipamerkan di perpustakaan Alun-alun Kota Bandung dan di gedung Gas Negara di Jalan Braga, Kota Bandung. "Kan, ini sudah menjadi artefak. Fungsinya sebagai pengingat komitmen kami dalam pemberantasan korupsi," ucap Aryani.

Proses pembentangan kain perca integritas itu diharapkan bisa menjadi inspirasi masyarakat agar dapat meneruskan semangat antikorupsi, sehingga kegiatan ini tidak sebatas seremonial semata. "Gerakan ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat dan tidak sebatas selebrasi," tutur Ketua Konsorsium Festival Antikorupsi Marintan Sirait.

Selain pembentangan kain perca, acara dimeriahkan dengan pertunjukan tari khas yang dibawakan Ine Arini, berkolaborasi dengan komposer Ade Rudiana. Pertunjukan itu melibatkan seratus penari latar beserta seratus penabuh perkusi.

Konsep tarian yang disuguhkan bertema peran keluarga dalam menanamkan nilai integritas. Hal itu disimbolkan dengan tarian dan juga alat musik yang terbuat dari wajan atau ketel serta alat memasak lainnya. Dalam wajan itu tertulis “Prung! Abdi Moal Korupsi”, yang berarti ayo, saya tidak akan korupsi.

"Wajan itu merupakan simbol bahwa pencegahan korupsi dimulai dari keluarga sebagai unit terkecil, dan kita lakukan dengan senyap. Kita ikrarkan lawan korupsi dari dapur. Begitu filosofinya," ujarnya.

AMINUDIN A.S.

Berita terkait

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

7 jam lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

8 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

10 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

14 jam lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

17 jam lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

18 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya