Walhi Demo di COP21, Tuding Pemerintah Tak Serius Jaga Hutan

Sabtu, 5 Desember 2015 20:27 WIB

Demonstran membawa balon berbentuk bola dunia saat unjuk rasa jelang Konferensi Perubahan Iklim Paris 2015 (COP21) di Roma, Italia, 29 November 2015. REUTERS/Alessandro Bianchi

TEMPO.CO, Paris - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan Friends of the Earth International, berdemonstrasi di area Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris (COP21 Paris). Mereka memprotes perusahaan-perusahaan hutan dan sawit di Indonesia yang membakar hutan untuk membuka lahan mereka.

"Ini kami lakukan untuk mendesak pemerintah agar tak hanya menawarkan solusi palsu dalam Konferensi Paris," ujar Kurniawan Sabar, manajer kampanye nasional WALHI, di area COP21 Paris, Prancis, Jumat, 4 Desember 2015.

Menurut Kurniawan, selama ini pemerintah hanya memberikan janji palsu untuk membereskan persoalan perusahaan yang membakar lahannya. Malah, dia menuding, pemerintah lebih sering memberi keuntungan para perusahaan dengan memberikan izin-izin baru.

Kurniawan mengatakan, dalam COP21 Paris ini, banyak perusahaan pembakar lahan "mencuci tangan" mereka dengan menggelar berbagai acara publik, seperti diskusi dan kampanye "green washing". Hal itu, ujarnya, mereka lakukan hanya untuk pencitraan. "Seolah-olah mereka peduli dengan isu perubahan iklim," tutur dia.

Ironisnya, Kurniawan menambahkan, "cuci tangan" itu dilakukan di Paviliun Indonesia. "Lagi-lagi negara memfasilitasi penjahat lingkungan," kata dia. Dia mendesak pemerintah Indonesia dan masyarakat internasional untuk tidak menutup mata atas kejahatan yang dilakukan perusahaan. "COP21 Paris adalah momentum perubahan," kata Hadi Jatmiko, Direktur WALHI Sumatera Selatan, menambahkan.

Menanggapi protes tersebut, Agus Justianto, penanggungjawab Paviliun Indonesia, mengatakan paviliun dapat digunakan oleh semua kalangan. "Baik itu pemerintah, swasta, dan aktivis," kata Agus, yang juga staf ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

AMRI MAHBUB (PARIS)

Berita terkait

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

1 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

2 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

2 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

9 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

13 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

19 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

26 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

27 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

27 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

32 hari lalu

Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya