COP21: Batubara Rusak 8,6 Juta Hektare Hutan Indonesia
Kamis, 3 Desember 2015 17:51 WIB
TEMPO.CO, Paris - Sebuah laporan baru yang dikeluarkan pada Konferensi Perubahan Iklim Paris (COP21 Paris) mengungkap kawasan hutan di beberapa negara terancam hancur karena pertambangan batu bara dan pembangkit listrik tenaga batu bara. Hutan-hutan tersebut berada di Indonesia, Kanada, Australia, Kolombia, dan Amerika Serikat.
Temuan itu terungkap dalam laporan bertajuk Double Jeopardy: Coal's Threat to Forest, yang diluncurkan oleh Fern, lembaga swadaya masyarakat internasional yang bergerak di bidang kehutanan, hari ini, Kamis, 3 Desember 2015.
Laporan ini berbasiskan peta rinci wilayah hutan yang terancam hancur karena batu bara. Pembakaran batu bara, menurut laporan tersebut, menghancurkan hutan melalui karbon yang dilepaskan tambang ke atmosfer. Karbon tersebut jatuh dalam bentuk asam saat hujan. "Setidaknya ada 11,9 juta hektare hutan yang terancam," kata Saskia Ozinga, juru kampanye Fern, di COP21 Paris.
Saskia meminta para negosiator yang berkumpul di Paris untuk menolak keras pembukaan tambang batu bara yang baru ataupun rencana pembangunan energi berbasiskan batu bara. Ini guna menyelamatkan hutan dan menjaga emisi tetap rendah.
Berikut luasan hutan di lima negara yang terancam hancur karena batu bara:
1. Indonesia, 8,6 juta hektare, sembilan persen dari total tutupan hutan nasional
2. Australia, 1,3 juta hektare, atau daerah yang sama dengan lebih dari 2,1 juta lapangan sepak bola
3. Kanada, 1,1 juta hektare
4. India dan Kolombia, 250 ribu hektare, atau setara dengan 400.000 lapangan sepak bola
5. Amerika Serikat, 211.000 hektare hutan terancam oleh aktivitas pertambangan di seluruh Appalachian.
AMRI MAHBUB (PARIS)