Disebut di Rekaman Setya Novanto, Luhut Akan Dipanggil MKD

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Kamis, 3 Desember 2015 09:18 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), memberi tanggapan terkait pencatut nama Presiden Joko Widodo di Jakarta, 19 November 2015. Pencatutan ini berkaitan dengan perpanjangan kontrak Freeport Indonesia. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan akan dipanggil ke sidang Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat.

"Dimintai keterangan karena namanya diduga disebut 66 kali dalam rekaman," kata Wakil Ketua MKD Junimart Girsang, kemarin, Rabu, 3 Desember 2015.

Junimart menjelaskan, nama Luhut disebut dalam pembicaraan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid, dan bos PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin.

Dalam obrolan pada 8 Juni 2015 di Hotel Ritz-Carlton itu, Setya dan Riza meyakinkan Maroef bahwa mereka bisa membantu perpanjangan kontrak karya Freeport yang akan habis pada 2021 melalui Luhut. Setya dan Riza juga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta saham Freeport 20 persen. Selain itu, Setya meminta imbalan 49 persen saham pembangkit listrik di Urumuka, Papua. (Lihat video Peta Politik MKD Dalam Pengusutan Kasus Setya Novanto, Transkip Beredar, Setya Novanto Makin Tersudut)

"Besok, setelah mendengarkan keterangan Maroef dan Riza, kami akan rapat menentukan pemanggilan Luhut," ucap Junimart. "Baru Maroef yang pasti akan datang. Sedangkan Riza belum membalas surat kami."

Kemarin, nama Luhut menjadi perbincangan panas dalam sidang dugaan pelanggaran kode etik oleh Setya yang dilaporkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said pada 16 November lalu. Agenda sidang itu ialah mendengarkan keterangan Sudirman. Anggota MKD dari Fraksi Partai NasDem, Akbar Faisal, mencecar Sudirman. Akbar menanyakan peran Luhut sehingga disebut Setya dan Riza.

"Dalam rangka apa? Hubungannya apa? Luhut harus dipanggil untuk menjelaskan ini," ujarnya. Anggota MKD dari Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat, Syarifuddin Sudding, juga mempertanyakan langkah Luhut bertemu dengan bos Freeport di Amerika, James Robert Moffet alias Jim Bob.

Sudirman enggan menjawab mengenai peran Luhut. Menurut Sudirman, dia hanya mendapatkan rekaman percakapan itu dari Maroef awal Oktober lalu. Rekaman itu merupakan lanjutan perbincangan Maroef dengan Sudirman pada Juli lalu tentang permintaan Setya.

HUSSEIN ABRI YUSUF





Advertising
Advertising

Berita terkait

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

12 jam lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

4 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

21 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

37 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

6 Juli 2023

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

Kemendag buka suara soal perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

12 Juni 2023

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.

Baca Selengkapnya