Wapres Jusuf Kalla: Pembelian Heli Presiden Berlebihan
Editor
Agung Sedayu
Selasa, 1 Desember 2015 07:33 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pembelian helikopter VVIP terlalu berlebihan. Pernyataan tersebut disampaikan di kantor Gubernur Provinsi Jawa Timur, Senin, 30 November 2015. Menurut JK, sejak 2012 sudah ada lima helikopter dan keadaanya sampai sekarang masih bagus.
Karena itu, JK mengimbau pembelian helikopter lebih menekankan kegunaan dan fungsi ke depannya. "Uang rakyat ini yang dipakai, jadi pembelian heli harus jelas,” ujar JK.
TNI AU berencana mendatangkan tiga helikopter AW-101/AgustaWestland buatan Inggris-Italia pada 2016-2017. Heli ini untuk kebutuhan tamu-tamu VIP, termasuk dari negara asing, dan Presiden Joko Widodo. India juga sempat mewacanakan membeli helikopter jenis Agusta Westland AW 101. Helikopter AW-101 dibuat oleh AgustaWestland, produsen helikopter Inggris yang bermarkas di Italia.
Sebenarnya, PT DI berpengalaman memproduksi helikopter sejenis, seperti EC 725 Cougar yang merupakan generasi terbaru Super Puma versi militer. Bahkan, sebelumnya, TNI Angkatan Udara juga memesan enam unit produk tersebut yang dibuat atas kerja sama PT DI dan Airbus Helicopters. Selama ini, sejumlah pejabat negara, termasuk Presiden RI, mengunakan helikopter Super Puma.
Skuadron itu dioperasikan oleh Skuadron 17 VIP TNI AU yang bermarkas di Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sebelum kemudian dirawat dan dioperasikan oleh Skuadron 45 VIP yang juga bermarkas di Halim.
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH