Seorang warga melintas di stadion sepak bola Barombong, Makassar, 7 Februari 2015. Stadion ini dibangun diatas tanah seluas 6 Hektar. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Makassar - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Latif mengungkapkan Pemerintah Provinsi tetap melanjutkan pembangunan Stadion Barombong. Meskipun pemerintah pusat, melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga, ternyata tidak memasukkan dana pembangunan stadion itu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
"Pembangunannya tetap dilanjutkan dan ini menggunakan APBD sambil tetap berharap pemerintah pusat akan menganggarkan ini di APBN Perubahan 2016 atau di APBN 2017," kata Latif kepada Tempo.
Latif menambahkan, dia akan tetap meminta kepada pemerintah pusat agar mau menambah anggaran pembangunan stadion ini. Sebab, sebelumnya ada kesepakatan sharing anggaran antara pusat dan daerah.
"Kalau mengandalkan APBD juga tidak bisa karena membutuhkan biaya cukup besar. Belum untuk pembangunan halaman depan dan tambahan fasilitas pendukung lainnya," ujar Latif.
Latif menambahkan, Pemerintah Provinsi menargetkan, pada 2018, stadion ini sudah dapat difungsikan untuk sebagian fasilitasnya. Lantaran anggarannya terbatas, belum semua dapat diselesaikan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Selatan Syamsuddin Umar mengatakan Dinas masih berupaya agar anggaran pembangunan Stadion Barombong bisa masuk dalam APBN supaya stadion ini cepat rampung. Sambil menunggu anggaran dari pusat, Syamsuddin menambahkan, dia telah kembali menganggarkan Rp 17 miliar untuk penyelesaian sebagian tempat penonton dalam APBD 2016.
"Stadion ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan pembagian sebagian dari APBD dan juga APBN. Tahun ini sudah dianggarkan Rp 25 miliar untuk menyelesaikan pembangunan tribun utara dan selatan. Pembangunannya sudah mencapai 70 persen," tutur Syamsuddin.
Syamsuddin tetap optimistis stadion ini bisa selesai pada 2018 dan masuk dalam APBN sehingga bisa segera rampung.