Rusuh, Walhi Tuntut Cabut Izin Tambang Emas PT BSI

Reporter

Kamis, 26 November 2015 13:43 WIB

Seorang pengunjung berjalan menikmati air laut yang bening di Pantai Pulau Merah. Berjarak 60 kilometer dari pusat kota Banyuwangi yang di tempuh selama dua jam perjalanan, pengunjung dapat menikmati beningnya air laut hamparan pasir putih yang bersih. Banyuwangi, 16 Juli 2015. FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur Ony Mahardika meminta pemerintah segera mencabut izin penambangan emas PT Bumi Suksesindo (PT BSI). Kementerian Lingkungan Hidup juga diminta mengubah status ahli fungsi hutan produksi untuk dikembalikan kembali menjadi kawasan hutan lindung.

Menurut Walhi, penambangan yang dilakukan PT Bumi Suksesindo rawan terjadi konflik. "Konflik ini sudah terjadi berulang-ulang," kata Ony ketika dihubungi Tempo, Kamis, 26 November 2015.

Ini membuktikan pemerintah telah melakukan pembiaran terhadap konflik yang terjadi akibat penambangan emas itu. Padahal, menurut Ony, konflik antara masyarakat dan perusahaan tambang telah terjadi sebanyak tiga kali. Pemerintah dinilai ikut menyokong terjadinya konflik, yang pasti berujung pada kekerasan. "Kami sangat mengutuk keras konflik itu."

Selain itu, Walhi juga mengutuk segala tindakan represif yang dilakukan oleh polisi maupun TNI untuk mengatasi kerusuhan. Ini terbukti beberapa warga ditembak oleh polisi dengan peluru karet saat kerusuhan tadi malam.

"Konflik-konflik kekerasan yang dilakukan oleh polisi atau TNI selalu-selalu berulang-ulang terhadap masyarakat kecil sehingga selalu terjadi pelanggaran hak asasi manusia," ujar Ony.

Tadi malam, terjadi kerusuhan di area pertambangan emas milik PT Bumi Suksesindo. Kerusuhan itu berlangsung sejak Rabu siang hingga Kamis dinihari, 26 November 2015, sekitar pukul 03.00 WIB.

Kerusuhan terjadi setelah warga tidak puas dalam pertemuan dengan pihak PT Bumi Suksesindo, Kepolisian Resor Banyuwangi, dan pemerintah daerah di Hotel Baru Indah, Rabu siang, 25 November 2015. Warga yang menginginkan pertambangan emas ditutup itu langsung berunjuk rasa di kantor PT Bumi di Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

Unjuk rasa ricuh, aparat keamanan bentrok dengan warga. Diduga empat warga ditembak polisi dengan peluru karet. Selain itu, sejumlah fasilitas PT Bumi Suksesindo, seperti alat berat, tempat penampungan solar, dan sejumlah rumah yang dipakai kantor juga ikut dirusak dan dibakar oleh massa.




EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

4 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

7 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

9 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

11 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

28 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

29 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

29 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

30 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya