TEMPO.CO, Malang - Ulama Suriah, Muhammad Taufiq Romadhon Al Buthi, mendapat pengawalan ketat dalam forum Conference of Islamic Scholars (ICIS) di Universitas Islam Negeri Malang. Pengawalan tambahan diterimanya setelah seorang tak dikenal berusaha mendekati dan diduga hedak menyerang ketika dia sedang bicara di mimbar, Selasa 24 November 2015.
"Saat sesi tanya jawab ada seseorang berjalan menuju meja mimbar," kata seorang peserta konferensi, Abdul Rochim, Selasa 24 November 2015.
Mengetahui ada orang yang diduga hendak menyerang ke meja pemberi materi, panitia mencegah dan menangkapnya. Pelaku lelaki berwajah Timur Tengah bercelana gelap dan berkemeja kotak berwarna terang.
Awalnya dia berdiri di baris belakang. Saat sesi tanya jawab dia berjalan lurus ke depan. Dia bahkan mendekati Taufiq yang tengah duduk di panggung. Dia naik ke tangga menuju panggung mendekati Taufiq.
Ribuan orang yang memenuhi ruang auditorium Lantai 5 Gedung Soeharto UIN Malang menyaksikan peristiwa tersebut. Termasuk seorang panitia, Imam Nawawi. "Saya lihat keriuhan di televisi ini," katanya sembari menunjuk layar televisi di depan meja.
Forum diskusi sempat terhenti akibat keriuhan yang disebabkan pria itu. Setelah pria itu ditangkap, forum kembali dilanjutkan sampai selesai.
Sejak itulah Taufiq mendapat pengamanan ketat. Sejumlah petugas keamanan mengawalnya dari ruang pertemuan sampai hotel tempat menginap. Petugas keamanan dari Suriah juga terus menjaga putra ulama besar Suriah Syaikh Muhammad Said Romadhon Al Buthi yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di Masjid Damaskus 2013 itu.
Ketua Panitia ICIS, Arif Zamhari, menyatakan tak ada penyerangan. Menurutnya, yang terjadi hanya kesalahpahaman dan berdebat adu argumentasi dalam diskusi. "Budaya mereka kan berbeda. Kita melihat seperti bertengkar, padahal tidak," ujarnya.
Sebanyak 65 ulama dari 34 negara serta 500 lainnya dari Nusantara berhimpun dalam konferensi yang digelar 23-25 November 2015 itu. Mereka diharap merumuskan konsep menangkal radikalisme dan terorisme, termasuk ancaman yang datang daru kelompok ISIS.
"Kita akan ekspor Islam moderat untuk dunia Internasional," kata Sekretaris Jenderal ICIS, Kiai Haji Achmad Hasyim Muzadi, di hari pertama konferensi.