TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI menggandeng otoritas bandar udara dalam rangka peningkatan keamanan demi mencegah aksi teror Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II Agus Haryadi menyatakan telah berkoordinasi dengan jajaran Polri.
“Saat ulang tahun korps marinir beberapa waktu lalu, kami berkoordinasi dengan Polri untuk pengamanan bandara,” kata Agus saat dihubungi pada Rabu, 18 November 2015.
Menurut Agus, pengamanan bandara yang dimaksud ialah penambahan personel Polri, memperbanyak intensitas razia, dan menambah jumlah anjing pelacak di beberapa titik di bandara. “Yang jelas, kami perketat jalur keluar-masuk bandara.”
Sebelumnya, Direktur Institute for Policy and Analysis Conflict Sydney Jones menilai bandara di Indonesia tidak cukup aman. Buktinya, banyak warga negara Indonesia yang bergabung ke ISIS.
“Ada kemungkinan juga struktur ISIS yang lebih koheren di Indonesia,” katanya saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Jakarta Police Chief Briefing On Terrorism to Foreign Missions in Jakarta” di Kantor Kepolisian Daerah Metro Jaya, kemarin.
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian sependapat dengan Sydney. Dia telah memerintahkan seluruh Kepala Kepolisian Resor bekerja sama dengan otoritas bandara. Ia pun telah berkoordinasi dengan para stakeholder Angkasa Pura.
“Kami meningkatkan pengamanan dengan memperbanyak razia dan fungsi metal detektor,” ujar Tito.